Skincare eksfoliasi yang berbentuk toner, serum, dan sabun wajah biasa menyertakan bahan eksfoliasi berupa AHA dan BHA di dalamnya. Namun, pernahkah Anda mendengar kandungan PHA dalam produk perawatan kulit?
PHA (Polyhydroxy acid) merupakan senyawa asam yang juga bertindak sebagai bahan eksfoliator. Meskipun namanya belum setenar AHA dan BHA, PHA dianggap sebagai eksfoliator yang lembut dan sangat efektif dalam menghilangkan sel kulit mati di wajah.
Selain manfaat tersebut, masih ada manfaat lain dari PHA yang perlu diketahui supaya perawatan kulit Anda menjadi lebih maksimal. Mari kenali lebih jauh mengenai apa itu PHA dan manfaatnya bagi kulit dengan membaca artikel ini sampai habis.
Apa Itu PHA?
Polyhydroxy Acids (PHA) adalah sekelompok senyawa kimia yang termasuk dalam kelas asam hidroksi polifungsional. Berdasarkan penelitian National Center for Biotechnology Information (NCBI), PHA merupakan turunan dari AHA sehingga dari segi manfaat keduanya tidak memiliki perbedaan mencolok. Akan tetapi dari ukuran molekul, PHA memiliki ukuran yang lebih besar.
Baca juga: Perbedaan AHA, BHA dan PHA: 6 Hal yang Perlu Anda Tahu!
Karena ukuran molekulnya yang besar, PHA tidak bisa menembus lapisan dalam epidermis seperti AHA dan BHA, namun tetap dapat mengeksfoliasi kulit dengan lembut. Ini menjadi alasan mengapa PHA sangat cocok digunakan sebagai eksfoliator bagi pemilik kulit sensitif.
Terdapat 3 jenis PHA yang aman ditambahkan ke dalam produk skincare, yaitu gluconolactone, lactobionic acid, dan galactose. Dari 3 jenis ini, gluconolactone menjadi jenis PHA yang paling populer ditambahkan dalam produk perawatan kulit khusus kulit sensitif.
Fungsi PHA
PHA memiliki 2 fungsi utama, yaitu sebagai eksfoliator dan humektan. Fungsi inilah yang membuat PHA mampu menghilangkan sel kulit mati tanpa membuat kulit menjadi kering.
1. Mengeksfoliasi Kulit
Bagi pemilik kulit sensitif yang rentan mengalami iritasi, eksfoliasi bisa dilakukan dengan menggunakan PHA. Eksfoliasi dibutuhkan supaya kulit terhindar dari jerawat, komedo, dan kusam.
PHA adalah eksfoliator yang bisa mengangkat sel kulit mati dengan lembut. Hilangnya sel kulit mati membantu kulit untuk beregenerasi lebih cepat. Sehingga selain kulit menjadi semakin bersih, Anda pun dapat terhindar dari tanda-tanda penuaan dan masalah kulit lainnya.
2. Melembapkan Kulit
Jika senyawa asam lainnya dapat menurunkan pH kulit dan membuat kulit menjadi kering, lain halnya dengan PHA. Binh Ngo, MD seorang profesor klinis dermatologi menjelaskan bahwa PHA juga termasuk humektan yang bersifat melembapkan.
Dengan bertindak sebagai eksfoliator dan humektan, PHA dapat mengeksfoliasi sekaligus menghidrasi kulit dengan cara menarik air ke lapisan atas kulit. Kondisi ini dapat mengatasi masalah jerawat, penuaan, dan kulit kusam.
Manfaat PHA
PHA memiliki kemampuan untuk menyingkirkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati dengan lembut. Rutin melakukan eksfoliasi menggunakan skincare dengan kandungan PHA dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kulit Anda.
1. Membuat Kulit Lebih Cerah
Penumpukan kotoran dan sel kulit mati bisa membuat tampilan wajah Anda gelap dan kusam. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan eksfoliasi 2 -3 kali seminggu menggunakan PHA untuk mengatasi masalah tersebut.
Eksfoliasi dapat mempercepat regenerasi sel, sehingga kulit mati dapat terangkat dan muncul sel-sel kulit baru yang lebih muda. Itu sebabnya wajah menjadi tampak bercahaya, halus, dan sehat setelah melakukan eksfoliasi.
2. Meningkatkan Elastisitas Kulit
Seiring dengan bertambahnya usia, produksi kolagen dalam kulit berkurang sehingga menyebabkan kulit menjadi kendur. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah kolagen adalah dengan mencegah glikasi kolagen.
Glikasi kolagen merupakan proses yang memicu penuaan kulit. Umumnya glikasi terjadi karena paparan sinar UV yang berefek pada menurunnya kualitas kolagen dan kesehatan kulit.
Menurut Journal of the American Academy of Dermatology, PHA dapat membantu mengatasi penuaan dengan sifat anti glikasi di dalamnya. PHA bekerja dengan cara menjaga kolagen alami pada kulit supaya elastisitas serta ketahanan kulit dapat meningkat.
3. Menjaga Kulit dari Efek Buruk Radikal Bebas
PHA tidak sekedar berperan sebagai eksfoliator, melainkan juga sumber antioksidan yang baik untuk kulit. 2 jenis PHA tinggi antioksidan yang dimaksud ialah gluconolactone dan lactobionic acid.
Karena memiliki sifat antioksidan, PHA dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang berasal dari sinar UV, polusi, dan lain-lain. Perlindungan dari radikal bebas ini bisa meminimalisir munculnya penuaan dini dan hiperpigmentasi.
4. Meringankan Gejala Eksim
Eksim merupakan masalah kulit yang tidak bisa sembuh total. Namun, gejala gatal pada eksim bisa diringankan dengan melakukan eksfoliasi mandiri guna menghilangkan lapisan kulit yang mengering.
Salah satu eksfoliator yang aman untuk meringankan gatal akibat eksim adalah PHA. Berbeda dengan eksfoliator lainnya, PHA dapat menghilangkan kulit kering secara lembut.
Terlebih PHA juga merupakan humektan yang mampu melembapkan kulit. Sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan sensasi perih setelah melakukan eksfoliasi.
5. Mengoptimalkan Bahan Aktif Skincare Lainnya
Pernahkah Anda merasa skincare yang Anda gunakan tidak memberikan efek apapun untuk kulit? Salah satu faktornya mungkin karena kulit wajah Anda yang kotor.
Penumpukan sel kulit mati membuat bahan aktif skincare tidak bisa meresap hingga ke dalam kulit. Untuk itu, Anda perlu menggunakan PHA untuk mengikis sel kulit mati yang ada di permukaan kulit.
Kulit yang bersih memungkinkan setiap komposisi pada skincare masuk ke pori-pori dan dermis dengan mudah. Kinerja bahan-bahan aktif pun menjadi lebih efektif sehingga dapat memberikan hasil terbaik untuk kulit Anda.
Bahan yang Boleh Digunakan Bersama PHA
PHA merupakan eksfoliator yang lembut sehingga aman digunakan untuk semua jenis kulit. Namun manfaat PHA dapat lebih dioptimalkan jika digabungkan dengan beberapa bahan aktif berikut ini
1. PHA dan BHA
Bagi Anda yang memiliki masalah jerawat mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan skincare yang mengandung PHA dan BHA. Keduanya adalah eksfoliator yang aman digunakan bebarengan karena memiliki cara kerja yang berbeda.
PHA dapat mengeksfoliasi kulit dengan lembut sehingga cocok digunakan saat jerawat sedang meradang. Di sisi lain, BHA yang mengandung zat antibakteri bisa membersihkan kulit secara menyeluruh serta mengobati jerawat.
2. PHA dan Hyaluronic Acid
Untuk memperkuat skin barrier, Anda dapat menggunakan PHA dan hyaluronic acid sekaligus. Gabungan PHA dan hyaluronic acid dapat mengembalikan struktur kulit dengan melembapkan kulit secara maksimal.
PHA yang bertindak sebagai eksfoliator juga bisa melembapkan kulit karena termasuk humektan. Kemudian hyaluronic acid akan mengunci kelembapan supaya kulit dapat terhidrasi dalam jangka waktu yang lama.
3. PHA dan Ceramide
Seperti jenis eksfoliator kimia lainnya, PHA tetap bisa berisiko menyebabkan iritasi kulit terutama saat Anda pertama kali menggunakannya. Iritasi kulit akibat PHA ditandai dengan munculnya kemerahan, gatal, dan bersisik.
Untuk mencegah efek samping tersebut, Anda dapat mengaplikasikan ceramide. Sebagai pelambap, ceramide mengandung emollient yang bisa melembapkan dan melembutkan kulit.
4. PHA dan Gliserin
Setelah mengaplikasikan PHA, lapisan kulit paling atas akan terkikis dan skin barrier akan mengalami perubahan. Dalam kondisi ini, kulit bisa menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi.
Proses pemulihan dapat dilakukan dengan mengoleskan gliserin yang dapat mengisi jaringan ikat kulit yang kosong setelah eksfoliasi. Dengan adanya gliserin, proses perbaikan jaringan dan sel kulit akan menjadi lebih cepat.
Bahan yang Tidak Boleh Digunakan Bersama PHA
PHA dikenal sebagai eksfoliator ringan dan jarang menyebabkan iritasi. Namun, menggabungkan PHA dengan 3 bahan di bawah ini justru bisa membahayakan kondisi kulit Anda.
1. PHA dan Vitamin C
Salah satu kandungan skincare yang tidak boleh digunakan bersama PHA adalah vitamin C. Hal ini dikarenakan keduanya termasuk jenis asam yang memiliki nilai pH sangat rendah. PHA memiliki nilai pH 3-4, sedangkan pH vitamin C sekitar 2-3.
Penggunaan PHA dan vitamin C ini berpengaruh terhadap keseimbangan pH. Akibatnya kulit menjadi mudah berjerawat dan perih ketika disentuh.
2. PHA dan Retinol
Sama seperti vitamin C, nilai pH yang rendah pada retinol juga membuatnya tidak boleh digunakan bersama PHA. Dikhawatirkan, akan muncul masalah kulit baru akibat pH kulit yang terlalu asam.
Solusinya, gunakan PHA dan retinol secara bergantian. Misalnya PHA diaplikasikan saat pagi hari, dan retinol di malam hari.
3. PHA dan Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide adalah bahan aktif yang ampuh mengatasi masalah kulit berminyak dan jerawat. Tak jarang setelah menggunakan benzoyl peroxide, produksi minyak ikut berkurang sehingga kulit menjadi kering. Di sisi lain, PHA juga memiliki fungsi utama mengelupas sel kulit mati.
Karena keduanya sama-sama bahan eksfoliasi, menggabungkan PHA dan benzoyl peroxide dapat membuat kulit mengalami iritasi parah. Maka dari itu, Anda cukup memilih salah satu di antara PHA atau benzoyl peroxide untuk mengatasi masalah kulit.
4. PHA dan Niacinamide
Pengaplikasian produk skincare PHA dan niacinamide dapat meningkatkan pH kulit. Akibatnya kulit menjadi bersifat basa sehingga memunculkan tanda-tanda penuaan.
Meskipun begitu, bukan berarti PHA tidak boleh digunakan sama sekali dengan niacinamide. PHA yang mampu memunculkan sel-sel kulit baru memerlukan kinerja niacinamide supaya sel kulit baru tersebut terjaga tingkat kecerahannya.
Cara terbaiknya, Anda dapat menggunakan skincare PHA terlebih dahulu. Beri selang waktu 30 menit, baru kemudian lanjutkan dengan niacinamide.
FAQ
Apakah PHA boleh dicampur dengan niacinamide?
PHA tidak boleh dicampur dengan niacinamide di satu waktu yang bersamaan. Diperlukan jeda waktu 30 menit setelah pengaplikasian PHA sebelum niacinamide.
Apakah PHA boleh dicampur dengan vitamin C?
Perbedaan nilai pH antara PHA dan vitamin C membuat keduanya tidak boleh dicampur. Karena dikhawatirkan, akan muncul masalah kulit baru akibat ketidakseimbangan pH kulit.
Kesimpulan
PHA adalah eksfoliator yang cocok digunakan pemilik kulit sensitif karena ukuran molekulnya besar sehingga tidak dapat menembus lapisan dalam epidermis. Sebagai eksfoliator sekaligus humektan, PHA bermanfaat untuk mencerahkan kulit, meningkatkan elastisitas kulit, hingga meringankan gejala eksim.
Hasil menggunakan PHA menjadi lebih maksimal jika digunakan bersama bahan aktif lain, seperti BHA, hyaluronic acid, ceramide, dan gliserin. Hindari penggunaan PHA bersamaan dengan vitamin C, retinol, niacinamide, dan benzoyl peroxide karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lewatkan informasi kesehatan menarik lainnya yang kami bagikan melalui akun Instagram kami @kliniksilvimedika_.