4 Poin Perbedaan Masker Medis dan Masker Non Medis

Perbedaan Masker Medis dan Non Medis
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Masker adalah alat pelindung diri yang menutupi hidung, mulut, dan rahang bawah. Masker terdiri dari dua jenis, yaitu masker medis dan non medis. Keduanya sama-sama berfungsi untuk menahan percikan droplet atau cairan yang keluar dari mulut saat bicara, bersin, atau batuk.

Walaupun fungsinya sama, sebenarnya masker medis dan non medis memiliki tingkat keefektifan dalam menyaring partikel di udara yang berbeda. Masker medis cenderung  lebih optimal dalam memfiltrasi, sedangkan masker non medis tidak.

Lalu bagaimana cara membedakan masker medis dan non medis? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak informasi berikut ini!

Apa itu Masker Medis?

Masker medis adalah masker yang sudah teruji secara klinis dalam menyaring udara. Keberadaan filtrasi pada masker medis membuatnya dapat menahan droplet sekaligus  menyaring mikroorganisme dari luar supaya tidak masuk lewat saluran pernapasan.

Masker medis bisa menghindarkan seseorang dari risiko tertularnya penyakit. Oleh karena itu, penggunaannya sangat dianjurkan untuk digunakan orang lanjut usia, petugas medis, orang yang sedang sakit, dan orang yang sedang merawat orang sakit. 

Masker medis biasanya hanya digunakan sekali pakai dan perlu diganti setiap empat hingga lima jam supaya tidak menjadi sarang mikroba. Selanjutnya, masker perlu diberi beri desinfektan, dipotong-potong, baru bisa dibuang ke tempat sampah.

Apa itu Masker Non Medis

Masker non medis dirancang hanya untuk membatasi penyebaran droplet, bukan untuk kebutuhan medis khusus. Masker ini hanya terdiri kurang dari 3 lapisan serta tidak memiliki filter.

Masker non medis memiliki tingkat kerapatan yang rendah dan tidak bisa menyaring udara dari virus. Masker non medis bisa dicuci dan digunakan berulang kali karena tidak ada penyaring virus di dalamnya.

seorang wanita mengenakan masker medis
Seorang wanita mengenakan masker medis. Gambar oleh RF._.studio di Pexels.

Beda Masker Medis dan Non Medis

Bentuk fisik masker medis dan non medis terlintas terlihat sama sehingga terkadang membuat orang bingung dalam membedakannya. Oleh karena itu, perhatikan 4 perbedaan berikut ini supaya Anda tidak bingung lagi dalam membedakan masker medis dan non medis.

Fungsi

Masker medis memiliki fungsi untuk menyaring partikel pada saat udara dihirup melalui mekanisme penangkapan dan pengendapan partikel oleh filter yang tersusun dari serat-serat yang rapat.

Tenaga kesehatan, orang dengan penyakit penyerta (komorbid), dan lansia merupakan golongan yang rentan terkena penyakit, misalnya saat pandemi Covid-19 melanda sehingga diharuskan untuk menggunakan masker medis karena filter di masker ini mampu memfilter mikroorganisme berbahaya. Tanpa masker, peluang mereka tertular Covid-19 dan mengalami gejala long covid pun akan besar.

Sedangkan untuk masker non medis, fungsinya terbatas pada pencegahan penyebaran droplet karena tidak terdapat lapisan filtrasi di dalamnya. Masker ini bisa dicari dengan mudah dan digunakan oleh masyarakat umum.

Bahan

Masker medis tersusun dari material spunbond, meltblown, dan non-woven spunbond yang terbuat dari polypropylene atau biji plastik dengan serat panjang.

Sedangkan masker non medis biasanya terbuat dari polyester atau kapas.

Ukuran

Masker Medis

  • Ukuran masker medis dewasa: 20 x 15,5 cm
  • Ukuran masker medis anak: 14,5 x 9 cm

Masker Non Medis

  • Ukuran masker non medis dewasa: 22 x 14,5 cm
  • Ukuran masker non medis anak: 15,5 x 7,5 cm

Harga

Harga masker medis dan non medis berbeda. Akan tetapi harga jenis masker medis satu dengan yang lain juga berbeda, tergantung tingkat keefektifan masker dalam menyaring udara. 

Untuk masker bedah, satu boxnya dibanderol dengan harga IDR 15 ribu – IDR 30 ribu. Berbeda dengan masker medis R100 yang mampu menahan partikel minyak hingga 99% dihargai hingga lebih dari IDR 1 juta.

Sedangkan untuk masker non medis, Anda bisa membelinya dengan harga mulai dari IDR 3 ribu per buahnya.

Masker Medis vs Masker Non Medis

PerbedaanMasker MedisMasker Non Medis
Tingkat kerapatanRapatAgak longgar
Manfaat proteksiPerlindungan terhadap aerosol dan dropletPerlindungan dari droplet
Uji klinisHarus melalui berbagai macam uji labTidak teruji secara klinis
Bahan penyusunMaterial spunbond, meltblown, dan non woven spunbond yang terbuat dari polypropyleneTerbuat dari polyester atau kapas
Perbedaan masker medis dan non medis

Cara Memilih Masker yang Tepat

Kenyamanan masker ditentukan oleh 2 faktor, yaitu desain dan bahan penyusunnya.

Ada 3 poin yang perlu Anda pertimbangkan saat melihat desain masker:

  • Ukuran: Dewasa dan anak-anak;
  • Cakupan masker: Hanya mulut, duckbill, dan lain-lain;
  • Bentuk pengait: tali, earloop, dan headstraps;
  • Jumlah lipatan: Banyaknya jumlah lipatan pada masker akan memberikan perlindungan yang lebih baik, tetapi membatasi kemampuan bernapas.

Pilihan bahan juga akan memengaruhi tingkat perlindungan dan kenyamanan masker. Bahan yang baik untuk masker meliputi:

  • Polypropylene
  • Polystyrene
  • Polycarbonate
  • Polyethylene
  • Polyester
  • Kaos

Khusus bagi tenaga medis atau orang-orang yang berkontak dengan orang sakit, para profesor dari Stanford University merekomendasikan jenis masker medis yang mampu melindungi dari partikel berbahaya virus airborne dan aerosol.

Pertama adalah KN95 dan N95 yang memiliki tingkat filtrasi 95%. Selanjutnya adalah masker N99 dan N100 yang memiliki efisiensi dalam menahan partikel berukuran kurang dari 1 mikrometer sebesar 99% dan 99,97%.

FAQ Perbedaan Masker Medis dan Non Medis

Apa itu masker medis?

Masker medis adalah masker yang bertujuan untuk menahan partikel dari dalam tubuh seperti droplet saat bersin, napas, atau batuk dan menyaring mikroorganisme dari luar supaya tidak masuk lewat saluran pernapasan.

Apa itu masker non medis?

Masker non medis adalah masker yang dirancang hanya untuk membatasi penyebaran droplet, bukan untuk kebutuhan medis khusus. Masker ini hanya terdiri dari 1-2 lapisan serta tidak memiliki filter.

Apakah masker non medis aman?

Masker non medis aman digunakan semua kalangan karena bisa menurunkan risiko penularan penyakit lewat udara dan droplet. Tetapi penggunaannya menjadi tidak aman jika Anda berada di situasi genting di mana penggunaan masker medis mutlak dibutuhkan.

Kapan memakai masker non medis?

Masker non medis bisa digunakan saat Anda berada di ruangan yang mampu menjaga jarak antar orang minimal dua meter atau ada penghalang seperti bilik dan kaca serta lingkungan tersebut mengizinkan penggunaan masker non medis.

Kapan sebaiknya tidak memakai masker non medis?

Jangan gunakan masker non medis jika masker tersebut lembab, kotor, rusak, mengganggu penglihatan, dan lingkungan Anda berada mengharuskan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar medis.

Penutup

Masker dibagi menjadi masker medis dan masker non medis. Keduanya digunakan untuk mencegah penularan penyakit yang menular lewat udara dan droplet atau air liur.

Meski begitu, masker medis memiliki tingkat keefektifan dalam menyaring udara dan menghalau mikroorganisme yang lebih baik dibandingkan masker non medis.

Penggunaan masker non medis sebaiknya digunakan saat Anda berada di lingkungan yang tidak terlalu berbahaya.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Untuk info kesehatan lebih lanjut, follow @kliniksilvimedika_ di Instagram.

Artikel Terkait