Klinik & Apotek Silvi Medika

5+ Obat Flu dan Batuk Anak yang Bisa Dibeli di Apotek

obat flu dan batuk anak yang bisa dibeli di apotek
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Flu dan batuk merupakan penyakit yang umum diderita anak-anak. Meski terkesan sepele, namun flu dan batuk yang telah berlangsung selama berhari-hari juga bisa jadi sangat mengganggu. Anak menjadi sulit berkonsentrasi, susah bicara, hingga sesak nafas. Jika sudah begitu, semangat anak untuk bermain dan belajar ikut menurun.

Bagi Anda yang memiliki anak atau kerabat yang masih berusia di bawah 12 tahun dan sedang batuk, jangan panik dulu. Jika masih ringan, Anda bisa menyuruh anak untuk minum air putih yang banyak atau diberi balsam agar lendir di hidung tidak mengganggu pernafasan.

Tetapi jika sudah masuk taraf mengganggu, sebaiknya Anda segera mencari obat flu dan batuk khusus anak. Pada artikel ini, kami akan memberikan beberapa rekomendasi obat flu dan batuk untuk anak yang bisa dibeli di apotek.

Mengenali Jenis Batuk Pada Anak

Batuk pada anak dianggap akut jika berlangsung kurang dari 3 minggu, dan menjadi kronis jika sudah berlangsung lebih dari 4 minggu. Namun sebelum menentukan obat flu dan batuk yang tepat untuk anak, Anda harus mengidentifikasi jenis batuk terlebih dahulu. Karena jika tidak sesuai maka pengobatan menjadi tidak efektif.

Berikut ini adalah tujuh jenis batuk yang umum terjadi pada anak:

1. Batuk Berdahak

Seseorang yang batuk berdahak menghasilkan gumpalan lendir yang tertahan di tenggorokan. Penyebab dari batuk berdahak adalah infeksi virus dan bakteri.

Di pagi hari, batuk berdahak akan terkesan semakin parah. Hal tersebut bisa terjadi karena meski kita cenderung jarang batuk saat tidur, namun lendir akan terus diproduksi dan menumpuk dalam semalam. Itu sebabnya saat pagi Anda akan merasa lendir tenggorokan menjadi sangat banyak.

2. Batuk Kering

Batuk kering bisa juga disebut batuk non produktif karena tidak menghasilkan dahak atau lendir. Meski tidak mengeluarkan dahak, tetapi jenis batuk ini dianggap sangat mengganggu karena sensasi gatal di tenggorokan yang ditimbulkannya.

Batuk kering sendiri bisa disebabkan oleh demam, asma, naiknya asam lambung, bronkitis, serta konsumsi obat-obat tertentu.

3. Batuk di Malam Hari

Batuk di malam hari juga bisa menjadi penyebab flu atau batuk yang umum, di mana lendir diproduksi karena suhu yang dingin. Namun ketika batuk hanya muncul di malam hari khususnya ketika Anda berbaring, itu bisa bisa terjadi karena gejala asam lambung yang naik.

4. Batuk Croup

Pernahkah Anda mendengar jenis batuk croup? Batuk ini disebabkan oleh virus dan khusus diderita anak-anak di bawah 5 tahun. Tanda-tanda batuk croup antara lain hidung tersumbat, demam, laring dan trakea membengkak, serta suara batuk anak serak seperti ‘menggonggong’.

5. Batuk Rejan

Batuk rejan atau pertusis merupakan batuk keras yang bisa membuat penderitanya sulit bernafas. Bagi anak-anak, jenis batuk ini sangat lah berbahaya. Karena efek dari batuk rejan akan membuat penderitanya bernafas dengan terengah-engah. Bahkan saking kerasnya, batuk rejan ini bisa membuat tulang rusuk mengalami luka.

Cara efektif untuk mencegah batuk rejan pada anak adalah dengan memberikan ibu hamil vaksin pertusis, berbarengan dengan vaksin difteri dan tetanus yang biasa disingkat DPT (difteri, pertusis, dan tetanus). Kemudian saat bayi berusia 2 hingga 4 bulan, vaksin DPT perlu diberikan kembali.

6. Batuk Tersedak

Siapapun pasti pernah mengalami tersedak hingga batuk, termasuk anak-anak. Anak-anak rentan tersedak karena biasanya mereka makan sambil berbicara, sambil bermain, atau tidak sengaja memakan mainan berukuran kecil.

Ketika melihat anak tersedak, Anda harus segera melakukan metode “five and five” guna mengeluarkan benda asing yang tidak sengaja tertelan. Jika tidak segera dilakukan pertolongan, jalan oksigen menuju paru-paru ke otak akan terhambat. Risiko terbesarnya pun adalah kematian.

Mengidentifikasi Penyebab Batuk Pada Anak

Batuk merupakan bentuk respon ketika tubuh kemasukkan benda-benda asing melalui tenggorokan. Selain itu terdapat kondisi lain juga yang bisa menyebabkan anak batuk.

anak kecil sedang demam
Foto oleh Vitolda Klein dari Unsplash
  • Infeksi Virus dan Bakteri. Batuk bisa terjadi karena adanya infeksi saluran pernapasan, seperti pilek dan flu. Bedanya, pilek cenderung menyebabkan batuk disertai dahak ringan. Sedangkan flu karena virus influenza bisa menyebabkan batuk kering yang cukup parah.
    Pengobatan untuk menghilangkan virus dan bakteri penyebab pilek dan flu pun beragam. Bisa menggunakan bahan-bahan alami, obat non resep, atau obat antibiotik yang disarankan oleh dokter.
  • Reflux Asam Lambung. Anak-anak mungkin jarang ada yang menderita penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh reflux atau naiknya asam lambung seperti GERD (gastroesophageal reflux). Namun bukan berarti mereka tidak bisa mengalaminya, ya!
    Waspadai gejala reflux asam lambung yang ditandai dengan anak yang tiba-tiba menjadi sering batuk, muntah, atau meludah. Bisa jadi karena asam yang naik ke kerongkongan sudah membuat lidah mereka pahit dan dada terasa panas.
  • Terpapar Asap Rokok. Seperti yang kita ketahui, asap rokok tidak hanya berdampak negatif pada perokok itu sendiri, namun juga memiliki dampak pada perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok namun ikut menghirup asap rokok orang lain, termasuk anak-anak.
    Anak-anak menjadi kelompok yang rentan terkena penyakit pernapasan akibat paparan asap rokok dari orang dewasa. Umumnya, penyakit pernapasan yang dialami oleh perokok pasif adalah batuk kronis yang sulit sembuh bahkan setelah penderitanya mengonsumsi obat.
  • Asma. Penyebab batuk selanjutnya disebabkan oleh penyakit lain seperti asma. Gejala asma pada anak sendiri bentuknya bervariasi, mulai dari batuk mengi, nafas pendek, dan sesak pada dada yang akan semakin parah di malam hari.
    Sayangnya, asma pada anak tidak dapat disembuhkan. Tetapi dengan perawatan yang tepat, Anda dapat membantu anak untuk mencegah datangnya asma dengan menghindari faktor-faktor risiko tertentu.
  • Alergi. Alergi juga bisa menjadi penyebab batuk serta tenggorokan gatal, pilek, mata berair, atau ruam. Alergen atau pemicu alergi dapat mencakup makanan, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan debu.
    Jika anak pernah mengalami gejala-gejala seperti di atas, Anda perlu melakukan konsultasi pada dokter anak mengenai tes alergi untuk mengetahui alergen mana yang bisa menyebabkan alergi. Nantinya dokter mungkin akan merekomendasikan obat atau suntikan alergi.
  • Kondisi Lain. Selain virus, bakteri, dan masalah kesehatan, anak juga bisa terkena batuk karena alasan non infeksi (menelan benda asing seperti mainan) dan masalah psikologi.

Tips Memilih Obat Batuk Untuk Anak

Sebelum kami memberikan rekomendasi obat flu dan batuk untuk anak, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa tips memilih obat batuk. Karena dengan memilih obat yang tepat bisa membuat flu dan batuk anak cepat sembuh.

  • Pilih Obat Batuk Khusus Anak. Meski komposisi obatnya sama, tetapi dosis obat batuk anak dan orang dewasa berbeda. Oleh karena itu tindakan paling aman adalah dengan memberikan anak obat batuk khusus anak.
    Selain dosisnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak, rasa yang ditawarkan obat anak juga cenderung manis. Berbeda dengan obat batuk dewasa yang memiliki rasa lebih kuat dan tidak sesuai dengan lidah anak-anak.
  • Obat Batuk Sebaiknya Berbentuk Sirup. Anak-anak mungkin akan kesulitan jika harus mengonsumsi obat berbentuk pil, kapsul atau puyer. Sehingga, pilih lah obat sirup yang relatif lebih mudah ditelan.
    Karena berbentuk cair, pastikan Anda menggunakan sendok takar atau pipet saat memberikan obat ke anak. Hal ini perlu dilakukan agar ketika anak rewel, obat tidak terbuang percuma.
  • Obat Batuk Dengan Efek Kantuk Lebih Dianjurkan. Hampir semua obat batuk anak mengandung memiliki efek kantuk. Mengapa dibuat demikian? Karena efek mengantuk akan membuat anak jadi lebih banyak tidur. Istirahat yang cukup akan mempercepat proses penyembuhan.
  • Perhatikan Petunjuk Pada Kemasan Obat. Di setiap kemasan obat, terdapat instruksi penggunaan obat, cara penyimpanan, efek samping, dan dosis yang disarankan. Perhatikan dan ikuti setiap petunjuk yang telah diberikan agar kerja obat pada batuk anak bisa lebih optimal.

Rekomendasi Obat Flu dan Batuk Untuk Anak

Setelah memahami tentang jenis, penyebab batuk, dan tips memilih obat untuk anak, Anda bisa mulai untuk membeli obat. Jangan bingung memilih obat, karena pengobatan batuk tidak perlu dengan antibiotik yang memerlukan resep dokter.

Sudah banyak obat flu dan batuk untuk anak yang bisa Anda peroleh dengan mudah di apotek. Berikut adalah daftarnya!

1. Anakonidin OBH

Anakonidin OBH merupakan obat yang diproduksi oleh Konimex. Dalam sebotol Anakonidin OBH terkandung Succus Liquiritiae, Paracetamol, Pseudoephedrine HCl, dan Chlorpheniramine Maleate.

Anakonidin OBH tersedia dalam rasa strawberry. Obat ini dijual dalam bentuk botol ukuran 30 dan 60 ml.

anakonidin-obh
Foto oleh Konimex

Kegunaan

Anakonidin OBH berguna untuk meredakan batuk dan berbagai gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-6 tahun: 3 x sehari, 1 sendok takar (@5 ml)
Umur 6-12 tahun: 3 x sehari, 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan botol obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Obat ini dapat menyebabkan kantuk.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam Anakonidin OBH.


2. Bisolvon Kids

Rekomendasi selanjutnya adalah Bisolvon Kids yang diproduksi Boehringer Ingelheim Indonesia. Dalam Bisolvon Kids terdapat zat aktif bernama Bromhexine.

Bisolvon Kids tersedia dalam satu rasa saja, yaitu rasa strawberry. Obat ini dijual dalam bentuk botol ukuran 60 ml.

Bisolvon Kids
Foto oleh Bisolvon Indonesia

Kegunaan

Bromhexine pada Bisolvon Kids berfungsi sebagai zat aktif pengencer dahak yang berguna untuk melegakan saluran pernapasan anak.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-5 tahun: 2 x sehari 1 sendok takar (@5 ml) atau sesuai petunjuk dokter
Umur 6-10 tahun: 3 x sehari 1 sendok takar (@5 ml)
Umur >10 tahun: 3 x sehari 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan.

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan botol obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Obat ini dapat menyebabkan kantuk serta reaksi alergi seperti ruam pada kulit, gangguan sistem pencernaan, dan reaksi sensitive kekebalan tubuh.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam Bisolvon Kids. Namun, Bisolvon Kids aman diberikan pada anak yang menderita diabetes.


3. Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE

Salah satu produk obat batuk anak produksi Tempo Scan Pacific ialah Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE. Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE mengandung Paracetamol, Pseudoephedrine HCl, Glyceryl guaiacolate, Bromhexine HCl, dan Chlorpheniramine.

Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE mengandung perasa jeruk yang disukai anak. Obat ini dijual dalam bentuk botol ukuran 56 ml.

Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE
Foto oleh bodrexin

Kegunaan

Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE bisa meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk berdahak.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-5 tahun: sesuai petunjuk dokter
Umur 6-12 tahun: 3 x sehari, 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Mengantuk, gangguan psikomotorik, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam Bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE.


4. Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH

Tempo Scan Pacific juga memproduksi Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH. Kandungan zat aktif dalam Bodrexin Flu & Batuk tidak berdahak DPH antara lain Paracetamol, Phenylephrine, Diphenhydramine, dan Chlorphenamine.

Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH tersedia dalam rasa jeruk. Obat ini dijual dalam bentuk botol ukuran 56 ml.

Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH
Foto oleh bodrexin

Kegunaan

Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH berguna untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk tidak berdahak.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-6 tahun: Sesuai petunjuk dokter
Umur 6-12 tahun: 3 x sehari, 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan.

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Mengantuk, gangguan psikomotorik, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam Bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH.


5. Komix Kid OBH

Rekomendasi selanjutnya adalah Komix Kid OBH yang diproduksi oleh Kalbe Farma. Obat ini mengandung Succus liquiritiae, Guaifenesin, Phenylephrine, dan Chlorpheniramine maleate.

Komix Kid OBH tersedia dalam dua rasa yang disukai anak, yaitu madu dan strawberry. Obat ini dijual dalam bentuk sachet ukuran 5 ml.

Komix Kid OBH
Foto oleh Blibli

Kegunaan

Komix Kid OBH berkhasiat untuk membantu meringankan batuk berdahak dan pilek pada anak.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 6-12 tahun: 3 x sehari, 1 sachet (@5 ml)
Diminum setelah makan.
Minum dalam sekali tegukan.

Cara Penyimpanan

Simpan obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala, insomnia, gelisah, eksitasi, tremor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam Komix Kid OBH.


6. OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak

OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak merupakan obat yang diproduksi oleh Combiphar. Dalam obat ini terkandung ekstrak Succus liquiritiae, Ammonium chloride, Ephedrine HCl, Chlorpheniramine maleate, dan Paracetamol.

OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak tersedia dalam empat rasa, yaitu jeruk, apel, madu, dan strawberry. Obat dijual dalam bentuk botol ukuran 60 ml.

OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak
Foto oleh Combhiphar

Kegunaan

OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak merupakan solusi untuk meredakan batuk pilek, batuk demam, serta gejala-gejala flu seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-5 tahun: 3 x sehari 1 sendok takar (@5 ml)
Umur 6-12 tahun: 3 x sehari 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan botol obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Obat ini dapat menyebabkan kantuk.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam OBH COMBI Batuk Plus Flu Anak.


7. TERMOREX Plus

Rekomendasi obat flu dan batuk untuk anak yang terakhir adalah TERMOREX Plus produksi Konimex. Tiap sendok takar TERMOREX Plus mengandung Paracetamol, Pseudoephedrine HCl, Gliseril guaiakolat, dan Chlorpheniramine Maleate.

TERMOREX Plus tersedia dalam rasa jeruk. Obat ini dijual dalam bentuk botol ukuran 30 dan 60 ml.

TERMOREX Plus
Foto oleh Konimex

Kegunaan

Manfaat Termorex Plus meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.

Dosis dan Cara Penggunaan

Umur 2-5 tahun: 3 x sehari, 1 sendok takar (@5 ml)
Umur 6-12 tahun: 3 x sehari, 2 sendok takar (@10 ml)
Diminum setelah makan.

Cara Penyimpanan

Setelah dibuka, tutup botol dengan rapat. Simpan obat di tempat yang kering dan bersuhu di bawah 30°C. Hindari dari paparan cahaya matahari langsung.

Efek Samping

Mengantuk, gangguan lambung, insomnia, gelisah, eksitasi, gemetar, takikardia, aritmia ventrikular, mulut kering, jantung berdebar, dan sulit berkemih.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi obat yang terkandung dalam TERMOREX Plus.

Baca juga: Cara Menyimpan Obat Sirup yang Sudah Dibuka dengan Benar dan Aman

Penutup

Itulah rekomendasi 8 obat flu dan batuk untuk anak yang bisa dibeli di apotek. Beragam obat flu dan batuk tersebut bisa Anda peroleh di apotek Silvi Medika yang beralamat di Jl. Raya Sagaranten 3 Pesanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.

Namun jika flu dan batuk anak sudah berlangsung lebih dari 10 hari disertai gejala-gejala yang makin parah, sebaiknya Anda segera membawa anak ke dokter.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat untuk Anda.

Berbagai informasi menarik lainnya seputar dunia kesehatan juga bisa Anda dapatkan di Instagram Klinik Silvi Medika.

Artikel Terkait