Kulit wajah yang kusam dan banyak bekas jerawat sering kali menurunkan kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, berbagai cara pun akhirnya dilakukan untuk membuat kulit wajah menjadi cerah dan mulus. Ada yang menggunakan bahan alami, ada yang menggunakan skincare dengan berbagai bahan kimia aktif, hingga menggunakan metode khusus seperti dermabrasi. Dermabrasi sendiri hanya bisa dilakukan menggunakan alat khusus yang dioperasikan oleh dokter kulit.
Berbagai hasil telah menunjukkan bahwa dermabrasi dapat menghempaskan bekas jerawat, membuang sel kulit mati, dan membuat kulit jadi lebih halus. Meskipun cukup populer di kalangan wanita, masih ada orang-orang yang belum mengetahui apa itu dermabrasi. Jadi, untuk mengetahui lebih lanjut tentang dermabrasi, mari baca artikel ini sampai selesai!
Pengertian Dermabrasi
Dermabrasi terdiri dari dua kata, yaitu “derma” yang artinya kulit dan “abrasi” yang berarti pengikisan. Jika disatukan, maka dermabrasi adalah proses pengelupasan yang bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati di bagian epidermis dan dermis.
Setelah kulit mati dikikis atau dikelupas, maka akan muncul kulit baru yang lebih halus. Tidak hanya itu, garis halus, kerutan, dan bekas jerawat yang membandel pun bisa hilang.
Kapan Harus Dermabrasi?
Tidak ada patokan khusus kapan kulit harus didermabrasi. Namun, jika Anda sudah tidak nyaman dengan flek hitam, bekas jerawat, bekas cacar, dan bekas luka akibat kecelakaan, ada baiknya untuk segera melakukan dermabrasi dengan catatan sudah melalui proses konsultasi dokter.
Patut diingat bahwa dermabrasi tidak bisa menyamarkan cacat kulit bawaan, tahi lalat, tanda lahir, atau bekas luka akibat luka bakar.
Kondisi yang Mengharuskan Dermabrasi
Dermabrasi bisa dilakukan untuk mengobati atau menghilangkan berbagai kondisi kulit seperti:
- Terdapat bekas luka yang disebabkan oleh jerawat, operasi, atau cedera.
- Kerutan dan garis halus di sekitar mulut, mata, dan hidung.
- Flek hitam akibat paparan sinar matahari.
- Tato.
- Rhinophyma.
- Bercak kulit yang mengarah pada prakanker.
Kondisi di Mana Dermabrasi Sebaiknya Tidak Dilakukan
Jika ada kondisi yang mengharuskan dermabrasi, maka ada juga kondisi di mana kulit Anda tidak memenuhi syarat untuk melakukannya. Pertama, adalah jika Anda memiliki kulit yang sangat gelap. Mengapa kulit gelap disarankan untuk menghindari perawatan ini? Sebab, dermabrasi berpotensi untuk mengubah warna kulit Anda secara permanen.
Kedua, jika Anda memiliki masalah kulit serius seperti alergi, demam, melepuh, dan jerawat aktif yang berpotensi mengalami infeksi ketika prosedur dermabrasi berlangsung.
Manfaat Dermabrasi
Dermabrasi tidak hanya bermanfaat untuk menghilangkan bekas jerawat dan bekas cacar saja, tapi masalah kulit yang kompleks pun bisa teratasi. Ada banyak manfaat dermabrasi yang dapat Anda peroleh setelah melakukan dermabrasi.
- Menghilangkan flek hitam dan bercak kulit gelap.
- Menghilangkan kerutan dan garis halus di wajah.
- Membuat warna kulit menjadi lebih cerah.
- Mengatasi melasma dan bercak kulit gelap.
- Menghilangkan bekas tato pada kulit.
- Mengatasi rhinophyma, yaitu kondisi kulit yang menyebabkan hidung tampak bengkak dan merah.
- Merawat bekas luka karena jerawat, kecelakaan, atau operasi.
- Mengatasi munculnya bercak kulit prakanker.
- Mengobati kerusakan akibat paparan sinar matahari.
- Menghilangkan stretch mark pada kulit.
Cara Melakukan Dermabrasi
Dermabrasi tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Perlu konsultasi ke dokter kulit terlebih dahulu serta melakukan rangkaian prosedur dari persiapan hingga pasca dermabrasi. Berikut adalah penjelasannya!
1. Persiapan
Pada tahap persiapan, Anda akan berkonsultasi terkait kondisi kulit Anda bersama dokter kulit. Selama konsultasi, dokter akan menjelaskan jenis anestesi, prosedur pelaksanaan, dan hasil yang mungkin dicapai.
Setelah itu, Anda akan diberikan instruksi praoperasi. Supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama dermabrasi, Anda dianjurkan untuk:
- Menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu. Sebelum menjalani dermabrasi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi aspirin, pengencer darah, dan obat-obatan tertentu lainnya. Pertimbangkan untuk meminta obat alternatif lain jika Anda benar-benar membutuhkannya.
- Tidak merokok. Apabila Anda merokok, dokter akan meminta Anda untuk berhenti merokok selama satu atau dua minggu baik sebelum dan sesudah dermabrasi. Sebab, merokok dapat menurunkan aliran darah di kulit yang memperlambat proses penyembuhan.
- Menggunakan krim retinoid. Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan penggunaan krim retinoid seperti tretinoin (Renova, Retin-A, dan lain-lain) selama beberapa minggu sebelum perawatan untuk membantu mempercepat penyembuhan.
- Minum obat antivirus. Ada beberapa dokter yang meresepkan obat antivirus pada pasien yang hendak melakukan dermabrasi baik sebelum dan sesudah perawatan untuk membantu mencegah infeksi virus.
- Menghindari sinar matahari. Terlalu banyak terpapar sinar matahari sebelum dermabrasi dapat menyebabkan pigmentasi tidak merata di wajah. Jika terpaksa harus keluar rumah dan terkena sinar matahari, jangan lupa gunakan pelindung seperti sunscreen, sunblock, topi, atau payung.
2. Pelaksanaan
Selama pelaksanaan dermabrasi, dokter menggunakan mesin kecil yang mampu memberikan tekanan lembut pada kulit. Mesin ini memiliki roda atau sikat “pengamplas” yang dapat menghilangkan kulit mati yang terletak di epidermis atau bagian luar.
Dermabrasi dapat memakan waktu beberapa menit hingga lebih dari satu jam, tergantung seberapa parah kondisi kulit Anda. Semakin parah, maka prosedur pelaksanaan dermabrasi mungkin akan dilakukan lebih dari satu kali secara bertahap.
3. Pasca Tindakan
Setelah dermabrasi, kulit berubah menjadi kemerahan dan bengkak. Bahkan ada yang sampai merasakan sensasi terbakar dan kesemutan. Oleh karena itu, memeriksakan ulang kulit ke dokter pasca dermabrasi sangat penting untuk menghindari efek samping.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman tersebut, dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen sodium. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan dan tidak berenang di kolam yang diklorinasi.
Selama pemulihan, Anda dilarang untuk merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Hindari pula konsumsi obat selain yang diresepkan oleh dokter.
Perbedaan Mikrodermabrasi dan Dermabrasi
Berbeda dengan dermabrasi yang menggunakan mesin, mikrodermabrasi dilakukan hanya dengan menyemprotkan cairan khusus yang mengandung kristal-kristal mikro yang bisa mengikis kulit mati.
Bisa dibilang, proses mikrodermabrasi tidak sesakit dermabrasi. Sehingga, proses penyembuhannya hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam.
Risiko dan Efek Samping Dermabrasi
Efek samping dermabrasi memang jarang terjadi, namun dalam beberapa kasus seseorang bisa mengalami beberapa risiko seperti di bawah ini:
- Bagi penderita jerawat rosacea, akan timbul bintik-bintik putih kecil (milia) yang akan hilang seiring waktu.
- Perubahan warna kulit sementara atau permanen.
- Penggelapan warna kulit sementara atau permanen.
- Pori-pori membesar.
- Bekas luka.
- Pembengkakan di beberapa area wajah.
- Infeksi.
FAQ Terkait Dermabrasi
Apa itu dermabrasi?
Dermabrasi adalah proses pengelupasan yang bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati yang ada di permukaan kulit.
Berapa biaya dermabrasi?
Biaya Dermabrasi di Rumah Sakit Swasta atau Klinik Kecantikan berbeda-beda. Umumnya, biaya sekali tindakan berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu.
Apakah dermabrasi bisa menghilangkan flek hitam?
Ya, dermabrasi bisa mencegah timbulnya penuaan pada kulit termasuk flek hitam.
Baca juga: Cara Sederhana Mengetahui Jenis Kulit Wajah
Penutup
Ada banyak metode perawatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kulit wajah impian Anda, salah satunya adalah Dermabrasi. Seperti namanya, Dermabrasi memungkinkan kulit Anda untuk dikikis dengan mesin yang berguna untuk menghilangkan kulit mati.
Terdapat prosedur yang harus Anda lakukan, mulai dari persiapan hingga pasca Dermabrasi. Meskipun cukup rumit, namun hasil Dermabrasi dapat menghasilkan kulit baru yang lebih bersih dan halus.
Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat. Anda juga dapat menemukan berbagai informasi menarik lainnya seputar kesehatan di Instagram Klinik Silvi Medika.