Regenerasi atau pergantian kulit umumnya terjadi setiap 28 – 30 hari. Proses pergantian kulit ini berguna untuk mengganti sel kulit yang rusak akibat polusi, paparan sinar UVA/UVB, bahan kimia, atau luka dengan sel baru yang lebih sehat.
Namun bagi penderita psoriasis, kulit mereka akan cepat beregenerasi. Bahkan waktu pergantian kulit hanya berselang beberapa hari sehingga menyebabkan penebalan pada kulit.
Psoriasis bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Gejala psoriasis mirip eksim, yaitu kulit bersisik, terdapat ruam, dan gatal.
Meski sama, keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda. Penangan psoriasis pun berbeda dengan eksim. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel ini sampai habis!
Baca juga: Eksim vs Psoriasis: 6 Perbedaan yang Perlu Diketahui
Daftar Isi
Apa itu Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang membuat sel kulit terus beregenerasi. Jika biasanya pergantian kulit terjadi setiap 1 bulan, penderita psoriasis akan mengalaminya dalam beberapa hari saja. Bisa dibilang kecepatan regenerasinya 10x lebih cepat daripada biasanya.
Proses produksi sel kulit baru yang cepat membuat sel kulit sebelumnya tidak punya waktu untuk rontok atau mengelupas. Hal ini membuat kulit menjadi menumpuk dan menebal dengan bercak merah, ungu, atau cokelat serta sisik putih di permukaannya. Penumpukan kulit ini bisa terjadi di permukaan kulit mana saja, seperti kulit kepala, perut, siku, dan lutut.
Penyakit Psoriasis di Indonesia
Di Indonesia sampai saat ini belum ada data epidemiologi psoriasis yang menyeluruh. Berdasarkan data rekam medis unit rawat jalan kulit dan kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya, terjadi peningkatan prevalensi kejadian psoriasis dari 2016 hingga 2018 sebesar 0,19 persen.
Sebagian besar pasien dalam kategori dewasa yaitu berusia di atas 18 tahun. Hal ini sesuai dengan berbagai penelitian yang menemukan bahwa psoriasis umum terjadi pada orang dewasa. Distribusi jenis kelamin pasien rawat jalan cenderung berimbang, sedangkan subjek pasien rawat inap didominasi laki-laki.
Jenis Psoriasis
Ada 6 jenis psoriasis yang masing-masing memiliki tanda dan gejala yang bervariasi. Berikut adalah penjelasannya:
- Psoriasis Vulgaris. Psoriasis vulgaris atau disebut juga psoriasis plak adalah jenis psoriasis yang paling umum. Psoriasis vulgaris ditandai dengan bercak kulit yang kering, gatal, dan ditutupi sisik. Plak muncul di siku, lutut, punggung, dan kulit kepala dengan jumlah beragam. Warna bercak juga bervariasi tergantung pada warna kulit penderitanya. Menjelang sembuh, plak pada kulit akan mengalami perubahan warna sementara menjadi cokelat atau hitam.
- Psoriasis Kuku. Seperti namanya, psoriasis kuku menimbulkan plak di kuku kaki maupun tangan. Keberadaan plak pada kuku membuat pertumbuhan kuku jadi tidak normal, kuku bolong, dan berubah warna. Dalam kasus yang parah, kuku akan lepas (onikolisis) dan hancur.
- Psoriasis Guttate. Psoriasis guttate yang bisa menyerang orang dewasa dan anak-anak. Kemunculan psoriasis guttate dipicu oleh infeksi bakteri seperti radang tenggorokan dan radang amandel. Psoriasis guttate ditandai dengan bintik-bintik kecil dan bersisik di lengan atau kaki.
- Psoriasis Inverse. Psoriasis inverse dipicu oleh infeksi jamur. Psoriasis ini ditandai dengan bercak halus yang bisa ditemukan di lipatan-lipatan kulit seperti selangkangan, bokong, dan payudara. Psoriasis inverse bisa meradang dan memburuk jika terkena gesekan dan keringat.
- Psoriasis Eritrodermik. Dari sekian banyak jenis psoriasis, psoriasis eritrodermik adalah jenis yang paling langka. Psoriasis eritrodermik dapat menutupi seluruh tubuh dengan ruam yang mengelupas dan terasa gatal dan terbakar. Psoriasis eritrodermik dipicu oleh sengatan matahari, infeksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Psoriasis ini perlu segera diobati karena dapat menyebabkan kerusakan kulit yang parah.
- Psoriasis Pustular. Psoriasis pustular adalah jenis psoriasis yang langka dan ditandai dengan benjolan kecil berisi nanah. Benjolan ini bisa timbul pada plak yang tersebar di telapak tangan atau telapak kaki. Nantinya benjolan ini bisa membuat kulit melepuh dan berubah warna.
Gejala Psoriasis
Jenis psoriasis yang berbeda ditandai dengan gejala yang berbeda-beda pula. Namun umumnya psoriasis ditandai dengan kulit yang menebal. Selain itu, gejala umum psoriasis juga meliputi:
- Berisisik;
- Gatal-gatal;
- Kulit menjadi lebih tebal;
- Ukuran plak yang berbeda-beda;
- Timbul bercak dengan warna yang berbeda-beda (abu-abu, ungu, pucat, dan merah) tergantung warna kulit penderita;
- Psoriasis timbul di permukaan kulit, seperti kulit kepala, perut, dan lutut.
Penyebab Psoriasis
Kejadian psoriasis diyakini terjadi karena ada masalah pada sistem imun tubuh. Sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu keras dan menyerang sel-sel kulit yang sehat. Ini menyebabkan tubuh terus memproduksi sel kulit baru dalam waktu 3 – 4 hari.
Para peneliti meyakini bahwa psoriasis disebabkan oleh faktor keturunan. Jika orang tua Anda memiliki riwayat psoriasis, maka hal tersebut bisa meningkatkan faktor risiko psoriasis pada diri Anda.
Psoriasis nantinya bisa hilang timbul karena dipicu oleh stres, infeksi, vaksinasi, paparan sinar matahari (sunburn), dan goresan. Konsumsi obat-obatan yang mengandung lithium bagi penderita bipolar dan obat-obatan khusus malaria juga bisa memicu munculnya psoriasis.
Perawatan Psoriasis
Walaupun tidak bisa sembuh total, tapi Anda dapat melakukan perawatan yang bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan sel kulit baru, meredakan gatal, dan kulit kering. Perawatan sederhana yang bisa dilakukan tersebut antara lain:
- Menggunakan krim steroid;
- Mengoleskan krim pelembab pada kulit kering;
- Menggunakan krim khusus yang mengandung vitamin D;
Perawatan lebih lanjut seperti fototerapi juga bisa Anda lakukan. Fototerapi adalah perawatan di mana dokter akan menggabungkan penggunaan obat yang disebut psoralen dengan sinar long wave ultraviolet radiation. Perawatan fototerapi ini bisa memperlambat regenerasi kulit.
Pengobatan Psoriasis
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan psoriasis. Namun peradangan psoriasis bisa diatasi dengan melakukan perawatan seperti yang sudah disebutkan di atas.
Pada beberapa kasus, konsumsi obat oral dan injeksi dapat dilakukan dengan saran dokter. Obat-obatan tersebut adalah:
- Retinoid. Retinoid bisa mengurangi produksi sel kulit. Namun begitu Anda berhenti menggunakannya, gejala psoriasis dapat muncul kembali. Efek samping retinoid adalah rambut rontok dan mukosa kering. Wanita hamil atau yang akan hamil dalam 3 tahun ke depan tidak boleh mengonsumsi retinoid karena bayi bisa berisiko cacat lahir.
- Ciclosporin. Konsumsi obat ciclosporin dapat menurunkan respon sistem kekebalan tubuh yang berefek pada meredanya gejala psoriasis. Meski bisa menghambat gejala psoriasis, namun efeknya adalah imunitas tubuh Anda juga berkurang. Anda jadi mudah sakit dan berpotensi mengalami masalah ginjal dan hipertensi jika dikonsumsi terlalu sering dalam jangka waktu yang lama.
- Methotrexate. Sama seperti ciclosporin, methotrexate dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Bedanya efek samping yang ditimbulkan tidak seekstrim ciclosporin bila dikonsumsi dalam dosis rendah. Methotrexate tetap dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya jika diminum terlalu sering dalam jangka waktu yang lama. Efek sampingnya berupa kerusakan hati serta berkurangnya produksi sel darah merah dan sel darah putih.
Hidup dengan Psoriasis
Bagi sebagian orang, psoriasis yang ringan hanyalah penyakit kulit biasa. Namun tetap saja psoriasis dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup dan produktivitas seseorang, terlebih jika psoriasisnya parah.
Orang dengan psoriasis cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah. Hal ini dikarenakan permukaan kulit mereka menebal dan memengaruhi penampilan. Belum lagi rasa nyeri, gatal, dan sensasi terbakar yang ditimbulkan karena plak dari psoriasis dapat membuat penderitanya ingin terus menggaruk.
Jika Anda sudah merasa tidak nyaman, segera konsultasi ke dokter. Membiarkannya memburuk hanya akan membuat kesehatan fisik dan mental Anda menurun.
FAQ Terkait Psoriasis
Apa itu penyakit psoriasis?
Psoriasis adalah penyakit yang terkait dengan gangguan autoimun. Kulit akan memproduksi sel kulit baru secara cepat sehingga menyebabkan penebalan kulit. Penumpukan kulit ini bisa terjadi di permukaan kulit mana saja dan ditandai dengan adanya benjolan, ruam, dan perubahan warna kulit.
Apakah psoriasis menular?
Psoriasis tidak menular meski penderitanya melakukan kontak fisik dengan orang lain.
Apakah psoriasis berbahaya?
Jenis psoriasis yang berbahaya adalah psoriasis eritrodermik dan psoriasis pustular. Psoriasis eritrodermik menyebabkan kulit melepuh dan bersisik pada 75% atau lebih permukaan kulit, disertai rasa sakit dan gatal karena kulit terkelupas. Psoriasis pustular menyebabkan kulit memerah dan bernanah. Kedua jenis psoriasis ini memerlukan perawatan medis segera.
Apakah psoriasis bisa sembuh?
Psoriasis tidak bisa sembuh total. Bagi pasien psoriasis, yang bisa mereka lakukan adalah meredakan gejalanya dengan melakukan perawatan kulit di rumah atau dengan meminum obat dari dokter. Hindari pemicunya supaya psoriasis tidak kambuh lagi.
Apakah psoriasis penyakit kronis?
Psoriasis termasuk penyakit kronis yang bisa terjadi dengan durasi panjang. Mulai dari 6 bulan hingga bertahun-tahun.
Apakah psoriasis penyakit yang umum terjadi?
Data global menunjukkan bahwa sekitar 3% populasi dunia menderita psoriasis. Menurut penelitian, psoriasis vulgaris merupakan yang paling umum, mencakup lebih dari 80% dari total kasus psoriasis.
Penutup
Psoriasis adalah penyakit kulit yang sering melanda orang dewasa. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderitanya justru menyerang sel-sel kulit yang sehat dan memicu produksi sel kulit secara berlebihan sehingga menyebabkan penebalan kulit.
Psoriasis ditandai dengan kulit yang menebal, kering, dan gatal di permukaan kulit. Ada juga jenis psoriasis yang memiliki benjolan nanah atau timbul di daerah lipatan tubuh.
Hingga saat ini psoriasis belum bisa disembuhkan secara total. Namun sudah banyak obat dan terapi yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan meminimalisir sakit akibat psoriasis.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Jangan lewatkan informasi kesehatan menarik lainnya di Instagram Klinik Silvi Medika.