Jerawat merupakan masalah kulit berbentuk benjolan merah yang muncul di permukaan kulit. Jerawat bisa terjadi karena produksi minyak berlebih, penyumbatan kotoran, dan lain-lain. Meskipun bentuk jerawat satu dengan yang lainnya terlihat sama, nyatanya jerawat terbagi atas beberapa kondisi, paling umum dijumpai adalah jerawat papula dan pustula.
Keduanya memiliki perbedaan yang mencolok yang bisa Anda identifikasi dengan mudah. Papula berukuran kecil dan padat namun tidak menimbulkan rasa perih. Sedangkan pustula identik dengan keberadaan nanah yang membuatnya memiliki titik putih di tengah benjolan jerawat. Karena mengganggu penampilan dan timbulnya rasa sakit, maka Anda bisa mencegah atau mengatasinya dengan menerapkan beberapa tips dari kami berikut ini!
Daftar Isi
Apa itu Papula?
Papula adalah jerawat berukuran kurang kurang dari 1 cm yang bentuknya bulat, padat, dan warnanya merah. Sebenarnya papula jarang menimbulkan nyeri karena tidak ada nanah di dalamnya. Walaupun begitu, memencet papula hingga pecah dapat meninggalkan noda hitam yang sulit dihilangkan.
Papula lumrah muncul pada kulit remaja hingga dewasa usia 20-30 tahun yang sedang mengalami perubahan hormon. Jerawat ini bisa ditemukan di wajah, leher, punggung, dada, bahu, dan lengan.
Apa itu Pustula?
Pustula adalah jenis jerawat yang benjolannya terlihat memiliki titik putih di bagian tengah. Warna putih pada jerawat pustula tersebut berasal dari pus atau nanah di dalamnya. Jenis jerawat yang satu ini juga bisa muncul di bagian wajah, leher, bahu, punggung, atau daerah tubuh lain yang memiliki banyak kelenjar minyak.
Keberadaan nanah pada jerawat pustula menandakan bahwa pori-pori kulit sedang mengalami inflamasi. Sehingga tidak heran jika pustula akan menyebabkan rasa nyeri pada penderitanya. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki jerawat pustula dilarang untuk memencetnya sembarangan karena akan menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah lagi.
Perbedaan Papula dan Pustula
Papula dan pustula merupakan 2 jenis jerawat yang umum ditemui. Walaupun begitu, kedua jerawat ini bisa muncul karena alasan dan ciri-ciri yang berbeda pula.
Penyebab
Jerawat papula bisa muncul apabila pori-pori kulit mengalami sumbatan. Penyumbatan pori-pori ini bisa disebabkan oleh produksi minyak berlebih. Di mana kelenjar sebaceous memproduksi telalu banyak minyak yang justru menyebabkan pori-pori tersumbat. Selain itu, keberadaan sel kulit mati yang tidak segera dieksfoliasi, bakteri P. acnes yang terlalu banyak, perubahan hormon, faktor genetik, serta paparan polusi juga dapat menyebabkan produksi minyak di kulit terlalu banyak dan akhirnya pori-pori menjadi tersumbat.
Papula yang tidak segera diobati ini nantinya juga berpotensi untuk berubah menjadi pustula. Karena pori-pori yang tersumbat dalam jangka waktu lama akhirnya menyebabkan sel darah putih mengalir ke sumbatan tersebut untuk melawan infeksi yang ada di sana. Sel darah putih yang kemudian bercampur bersama sebum, sel kulit mati, dan bakteri akhirnya berubah menjadi nanah.
Ciri-Ciri
Bagi orang awam, mungkin keberadaan benjolan merah yang ada di permukaan kulit sebagai jerawat saja. Padahal, benjolan tersebut bisa diidentifikasi secara lebih detail untuk mengetahui apakah jerawat tersebut termasuk papula atau pustula.
Ciri-ciri jerawat papula:
- Bentuk dan ukuran: Berbentuk bulat atau kerucut, dengan ukuran normal di bawah 1 cm.
- Warna: Berwarna merah atau pink.
- Rasa: Jarang menimbulkan rasa nyeri atau sensitif saat disentuh.
- Isi: Tidak berisi nanah.
- Lokasi timbul: Umumnya muncul di wajah, punggung, tangan, dan dada.
Ciri-ciri jerawat pustula:
- Bentuk dan ukuran: Berbentuk bulat atau oval yang memiliki pucuk di tengahnya.
- Warna: Memiliki dasar merah dengan pucuk berwarna putih.
- Rasa: Biasanya terasa nyeri saat disentuh.
- Isi: Berisi nanah yang merupakan campuran dari sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati.
- Lokasi timbul: Umumnya muncul di wajah, punggung, tangan, dan dada.
Cara Mengatasi
Cara mengatasi jerawat papula dan pustula sebenarnya sama seperti merawat kulit pada umumnya. Di mana Anda perlu menjaga kebersihan wajah secara teratur menggunakan skincare. Lakukan double cleansing, eksfoliasi 2x seminggu, dan pakai gel jerawat untuk membantu mengempeskan jerawat.
Selain itu, lakukan olahraga secara teratur dan konsumsi makanan sehat untuk mencegah perubahan hormon yang berdampak pada produksi minyak berlebihan. Dengan begitu, wajah Anda bisa terhindar dari kemunculan jerawat papula atau pustula.
Matriks Perbedaan Papula dan Pustula
Papula dan pustula merupakan 2 jenis jerawat umum ditemukan sebagai masalah kulit manusia. Akan tetapi, keduanya memiliki persamaan serta perbedaan yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan | Papula | Pustula |
---|---|---|
Bentuk dan ukuran | Berbentuk bulat atau kerucut, dengan ukuran normal di bawah 1 cm. | Berbentuk bulat atau oval yang memiliki pucuk di tengahnya. |
Warna | Berwarna merah atau pink. | Memiliki dasar merah dengan pucuk berwarna putih. |
Rasa | Jarang menimbulkan rasa nyeri atau sensitif saat disentuh. | Biasanya terasa nyeri saat disentuh. |
Isi | Tidak berisi nanah. | Berisi nanah yang merupakan campuran dari sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati. |
Lokasi timbul | Wajah, punggung, tangan, dan dada. | Wajah, punggung, tangan, dan dada. |
Kesimpulan
Jerawat adalah masalah kulit yang muncul dalam bentuk benjolan merah di permukaan kulit, disebabkan oleh produksi minyak berlebih dan penyumbatan kotoran. Terdapat 2 jenis jerawat yang umum ditemui, yaitu jerawat papula dan pustula, yang memiliki perbedaan mencolok.
Papula berukuran kecil, padat, berwarna merah, dan jarang menimbulkan rasa nyeri karena tidak mengandung nanah. Sementara itu, pustula memiliki titik putih di tengah benjolan yang berisi nanah dan sering menimbulkan rasa nyeri.
Papula bisa berubah menjadi pustula jika tidak segera diobati, karena penyumbatan pori-pori yang menyebabkan infeksi dan produksi nanah. Cara mengatasi kedua jenis jerawat ini melibatkan perawatan kulit yang baik, seperti menjaga kebersihan wajah, eksfoliasi, penggunaan gel jerawat, olahraga teratur, dan pola makan sehat untuk mencegah produksi minyak berlebih akibat perubahan hormon.