Di tengah penanganan wabah virus corona yang belum tuntas sempurna, pada pertengahan Mei 2022 lalu World Health Organization (WHO) kembali melaporkan adanya penyakit baru yaitu cacar monyet atau monkeypox.
Cacar monyet ini merupakan penyakit endemis yang berasal dari benua Afrika. Alasan kenapa penyakit ini bisa sampai ke negara-negara non endemis seperti Eropa, Amerika, dan negara-negara yang termasuk dalam western pacific (negara-negara di Samudra Pasifik, Oseania, dan sebagian Asia) adalah karena virus monkeypox ini menyerang turis-turis, hingga akhirnya mereka pulang ke negaranya dengan membawa virus.
Sebagai penyakit yang yang cukup berbahaya, maka kita wajib waspada dan memahami tentang cacar monyet tersebut secara lengkap. Berikut adalah penjelasannya!
Apa itu Cacar Monyet?
Dilansir Cleveland Clinic, cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini bisa menyebabkan timbulnya bintil-bintil cacar dan gejala seperti demam.
Virus monkeypox ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian. Tetapi kasus cacar monyet sendiri baru ditemukan pertama kali pada tahun 1970 di tubuh anak laki-laki asal Republik Demokratik Kongo.
Ada dua jenis yang dikenal dari virus monkeypox yang berasal dari Afrika Tengah dan satu lagi berasal dari Afrika Barat. Wabah dunia saat ini disebabkan oleh varian yang berasal dari Afrika Barat.
Cacar Monyet di Indonesia
Kemenkes RI sempat melakukan press conference terkait cacar monyet pada Agustus 2022 lalu. Sebagai informasi, pada press conference tersebut disebutkan bahwa terdapat 1 kasus konfirmasi positif cacar monyet.
Namun tenang saja, secara keseluruhan kasus cacar monyet di Indonesia tergolong masih terkendali dengan jumlah suspek yang melandai bahkan cenderung menurun.
Bahkan tren baik ini tidak hanya ada di Indonesia saja, kasus cacar monyet di seluruh dunia juga menunjukkan jumlah yang menurun. Data terbaru menunjukkan adanya 67.539 kasus konfirmasi cacar monyet di 105 negara dengan 27 kematian.
Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Mungkin sebagian dari Anda ada yang lebih mengenal cacar air daripada cacar monyet. Meski sama-sama cacar, namun cacar air dan cacar monyet adalah dua penyakit yang berbeda. Apa saja perbedaannya?
Perbedaan | Cacar Monyet | Cacar Air |
---|---|---|
Virus penyebab | Monkeypox | Varicella zoster |
Penularan | Menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. | Menular dari manusia ke manusia. |
Gejala | Demam, pembesaran kelenjar limfa, ruam di telapak tangan, kaki, dan sekitar alat genitalia, menggigil, kelelahan, nyeri tenggorokan, batuk. | Demam, sakit kepala, nyeri otot, ruam di dada, punggung, wajah, atau seluruh tubuh. |
Bentuk bintil | Bentuk bintil kokoh bahkan bernanah dan tidak mudah pecah. | Bentuk rapuh dan mudah pecah karena berisi air. |
Masa inkubasi | 6 hingga 13 hari setelah terpapar. Bisa juga antara 5 hingga 21 hari. | 14 hingga 16 hari setelah terpapar. Rentangnya 10 hingga 21 hari. |
Durasi | 2 hingga 4 minggu. | 4 hingga 7 hari. |
Demografi | Semua kelompok usia bisa terkena jika sudah melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. | Mayoritas dialami anak-anak, tetapi tak jarang juga orang dewasa. |
Penyebab Cacar Monyet
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus ini bisa menjangkit manusia dan bisa dipastikan bahwa penyebabnya berasal dari hewan.
Seseorang dapat terkena cacar monyet ketika dirinya melakukan kontak langsung dengan hewan, tidak hanya monyet melainkan hewan pengerat seperti tikus atau tupai.
Gejala Cacar Monyet
Seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan mengalami beberapa gejala meliputi:
- Demam. Salah satu gejala utama cacar monyet adalah demam yang muncul setelah infeksi. Demam biasanya tidak terlalu tinggi, namun bisa menyebabkan seseorang merasa lelah dan lesu.
- Sakit kepala. Cacar monyet juga dapat menyebabkan sakit kepala, yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas.
- Pembesaran kelenjar limfa. Infeksi cacar monyet juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar limfa, terutama pada leher, bawah dagu, dan bagian atas dada.
- Ruam. Cacar monyet dapat menyebabkan ruam pada telapak tangan, kaki, dan sekitar alat genitalia. Ruam ini biasanya muncul setelah demam dan bisa memburuk setelah beberapa hari.
- Menggigil. Beberapa orang yang terinfeksi cacar monyet juga dapat mengalami menggigil, yang bisa menyebabkan seseorang merasa sangat tidak nyaman.
- Kelelahan. Cacar monyet dapat menyebabkan seseorang merasa sangat lelah dan tidak memiliki energi untuk beraktivitas.
- Nyeri tenggorokan. Beberapa orang yang terinfeksi cacar monyet juga dapat mengalami nyeri tenggorokan, yang dapat membuat seseorang sulit untuk menelan makanan atau minuman.
- Batuk. Cacar monyet juga dapat menyebabkan batuk, yang bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan sangat sakit dada. Batuk bisa berlangsung selama beberapa hari.
Penularan Cacar Monyet
Sebagai penyakit zoonosis, cacar monyet dapat menular melalui hewan ke manusia, jika:
- Anda tergigit
- Anda menyentuh bulu, kulit, darah, cairan tubuh, luka, atau koreng mereka
- Memakan daging dan tidak memasaknya sampai matang
Penularan cacar monyet tidak berhenti dari hewan ke manusia saja, melainkan juga bisa menular dari manusia ke manusia melalui:
- Kontak fisik dengan cairan tubuh atau luka pada tubuh orang yang terkena cacar monyet.
- Menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, dan segala sesuatu yang digunakan oleh penderita cacar monyet.
- Terkena cipratan liur penderita cacar monyet.
Bahaya Cacar Monyet
Di banyak kasus, gejala cacar monyet akan hilang dengan sendirinya selama beberapa minggu. Tetapi kasus cacar monyet di negara-negara endemik menyebabkan 3% – 6% orang mengalami komplikasi kesehatan dan bahkan kematian.
Kematian ini terjadi pada kelompok masyarakat berisiko, seperti bayi baru lahir, anak-anak, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah.
Pada kasus tertentu, seseorang akan mengalami gejala yang parah meliputi infeksi kulit, pneumonia, dan infeksi mata yang bisa menyebabkan kebutaan.
Cara Mencegah Cacar Monyet
Cara mencegah terjadinya cacar monyet adalah dengan vaksin JYNNEOS. Vaksin JYNNEOS jadi satu-satunya vaksin yang disetujui FDA untuk pencegahan cacar monyet.
Ini dikarenakan vaksin JYNNEOS mengandung Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) yang ampuh untuk mencegah penyakit cacar.
Akan tetapi di beberapa negara, pemberian vaksin hanya terbatas pada orang-orang yang berisiko seperti petugas laboratorium dan petugas kesehatan.
Cara terbaik untuk membantu mencegah penyebaran virus cacar monyet adalah dengan:
- Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).
- Hindari menggunakan barang yang sudah digunakan penderita cacar monyet.
- Masak daging sampai benar-benar matang.
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Kenakan masker yang menutupi mulut dan hidung.
Pengobatan Cacar Monyet
Cacar monyet bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun ada juga pengobatan cacar monyet yang dapat meringankan gejala Anda, di antaranya:
- Konsumsi obat pereda nyeri dan penurun panas seperti ibuprofen dan acetaminophen.
- Hindari kontak dengan orang lain sampai semua lesi atau luka cacar Anda mengering.
- Tutupi lesi dengan kasa atau perban untuk mencegahnya menyebar ke orang lain.
- Hindari kontak dengan hewan peliharaan.
FAQ Cacar Monyet
Apa itu cacar monyet?
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintil-bintil cacar pada permukaan kulit.
Apa penyebab cacar monyet?
Seseorang bisa terkena cacar monyet jika melakukan kontak fisik dengan hewan atau orang yang sudah terpapar virus monkeypox.
Apa gejala cacar monyet?
Cacar monyet ditandai dengan gejala demam, pembesaran kelenjar limfa, ruam di telapak tangan, kaki, dan sekitar alat genitalia, menggigil, kelelahan, nyeri tenggorokan, dan batuk.
Apa obat cacar monyet?
Saat ini belum ada obat khusus untuk monkeypox. Tetapi untuk meminimalkan komplikasi akibat cacar monyet, FDA sudah menyarankan untuk pemberian vaksin JYNNEOS.
Apakah cacar monyet menular?
Cacar monyet adalah penyakit menular, yang bisa menular dari hewan ke manusia atau antar manusia. Untuk menghindari penularan, terapkanlah protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mengisolasi diri, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan tubuh.
Apakah cacar monyet berbahaya?
Umumnya cacar monyet bisa sembuh dalam beberapa minggu. Namun untuk gejala cacar monyet parah yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan penyakit lain bahkan kecacatan.
Apakah cacar monyet bisa sembuh?
Cacar monyet memiliki karakteristik self limiting disease atau bisa sembuh sendiri dengan perawatan di rumah. Tetapi bila pengidap mengalami gejala yang cukup parah, sangat disarankan untuk melakukan rawat inap.
Penutup
Setelah pandemi Covid-19, kita dibuat kebingungan lagi dengan kehadiran cacar monyet. Namun, sebenarnya penyakit ini adalah penyakit kulit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Tapi tetap saja dibutuhkan penanganan khusus karena gejala-gejala cacar monyet yang muncul sangat mengganggu aktivitas.
Cukup terapkan protokol kesehatan selama melakukan isolasi atau segera kunjungi pelayanan kesehatan untuk rawat inap jika gejala yang ditimbulkan sangat parah.