Ada banyak cara untuk mencegah penyakit berkembang dalam tubuh, salah satunya adalah dengan melakukan medical check up. Medical check up idealnya dilakukan enam bulan sampai setahun sekali untuk memantau kesehatan tubuh.
Tetapi biasanya orang baru akan melakukan medical check up pada kegiatan tertentu saja, misalnya saat seleksi karyawan baru.
Namun bila Anda belum pernah dan baru berencana untuk melakukan medical check up, maka artikel ini tepat untuk dibaca sebab kami akan menjelaskan secara lengkap mulai dari pengertian hingga pertanyaan-pertanyaan yang biasa orang tanyakan seputar medical check up.
Mari simak penjelasannya berikut ini!
Daftar Isi
Apa itu Medical Check Up
Medical check up memiliki banyak nama lain yang dikenal masyarakat, seperti pemeriksaan fisik tahunan, tes kesehatan, dan lain-lain. Namun apapun namanya, intinya medical check up ini dilakukan oleh dokter untuk memeriksa kesehatan pasien secara menyeluruh.
Pemeriksaan diawali dengan mengisi riwayat keluarga dan medis seseorang, termasuk riwayat operasi, penyakit, kondisi kesehatan, dan gaya hidup.
Secara umum, medical check up mencakup hal-hal berikut:
- Evaluasi mata, telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan.
- Menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara detak jantung, paru-paru, dan usus.
- Memeriksa benjolan-benjolan tidak biasa untuk mendeteksi kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
- Mengukur tinggi dan berat badan.
- Pemeriksaan tekanan darah.
- Pemeriksaan laboratorium untuk hitung darah lengkap dan urinalisis.
Pentingnya Medical Check Up Secara Teratur
Patut diakui bahwa gaya hidup kita sekarang berubah jika dibandingkan dengan dulu. Sekarang kita lebih suka naik kendaraan pribadi ketimbang jalan kaki, makan makanan fast food, begadang, dan segudang kebiasaan jelek lainnya.
Tentu gaya hidup semacam ini berdampak jelek untuk kesehatan. Sekarang ini banyak masyarakat yang mulai menderita penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan lain-lain.
Padahal pengobatan penyakit degeneratif maupun penyakit-penyakit berbahaya lainnya tentu menguras waktu dan biaya.
Agar efek buruk dari penyakit dapat terhindarkan, maka Kementerian Kesehatan RI sampai memasukkan medical check up atau pemeriksaan kesehatan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Ini dilakukan agar penyakit tadi bisa terdeteksi lebih awal untuk menghindari terjadinya kecacatan bahkan kematian.
Manfaat Medical Check Up
Ada banyak manfaat yang bisa Anda petik jika rutin melakukan medical check up:
1. Mengidentifikasi Penyakit Lebih Awal
Pemeriksaan medis rutin memungkinkan dokter untuk mengetahui tanda-tanda penyakit yang bahkan belum disadari oleh pasien sendiri. Dengan melakukan medical check up, dokter dapat mendiagnosis penyakit dan mencegah berbagai macam risiko sebelum terlambat atau memburuk.
2. Mencegah Berkembangnya Penyakit
Semakin parah penyakit, semakin sulit pula penyakit itu untuk diobati. Hal ini akhirnya berpengaruh terhadap penurunan kualitas hidup yang drastis.
Namun dengan melakukan medical check up, berbagai masalah kesehatan dapat terdeteksi lebih cepat. Jadi peluang untuk memutus rantai penyakit untuk berkembang jadi lebih besar.
3. Meningkatkan Potensi Penyembuhan
Beberapa penyakit bisa makin berbahaya setelah gejala ringannya disepelekan. Dengan memeriksakan kesehatan, dokter dapat ikut memantau serta menyarankan pengobatan bagi Anda. Dengan pemberian perawatan lebih awal, maka proses pemulihan dapat berjalan dengan cepat.
4. Mengurangi Pengeluaran Biaya Pengobatan
Pepatah “mencegah lebih baik dari pada mengobati” memang ada benarnya. Terlebih penyakit yang butuh obat tersebut adalah penyakit serius dengan stadium tinggi yang tidak terdiagnosis sejak dini.
Jelas hal ini dapat membuat pengeluaran untuk berobat jadi meroket tajam. Alangkah lebih baik jika Anda berinvestasi untuk kesehatan termasuk melakukan medical check up untuk mencegah, menghindari, dan menangani penyakit lebih awal.
5. Meningkatkan Usia Harapan Hidup
Medical check up membantu kita untuk bisa mengetahui lebih jauh tentang kondisi tubuh. Jika hasil medical check up baik, maka Anda bisa mempertahankan gaya hidup sehat yang sudah dijalani.
Tetapi jika ada yang berpotensi menimbulkan penyakit, maka Anda bisa segera mencegahnya. Semua upaya ini kita lakukan agar bisa hidup lebih lama dengan tubuh yang bugar dan bebas penyakit
Medical Check Up Berdasarkan Jenis Kelamin
Medical check up sendiri memiliki banyak jenis yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi jenis medical check up tambahan.
Jenis medical check up yang pertama dibagi berdasarkan jenis kelamin. Kenapa harus spesifik jenis kelamin? Karena struktur tubuh dan organ keduanya berbeda, sehingga pemeriksaan kesehatannya ikut berbeda.
Laki-Laki
- Pemeriksaan Testis
Salah satu jenis medical check up untuk laki-laki adalah pemeriksaan testis. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah ada benjolan, rasa sakit, atau perubahan ukuran.
- Pemeriksaan Hernia
Pemeriksaan hernia dilakukan dengan cara meraba bagian pinggul hingga selangkangan untuk mendeteksi benjolan akibat kesalahan posisi organ yang melewati batas di mana organ tersebut berada. - Pemeriksaan Prostat
Pemeriksaan prostat bisa dilakukan dengan cara mengukur kadar PSA (prostat specific antigen) total dalam darah atau USG prostat untuk memeriksa kondisi kelenjar prostat. - Pemeriksaan Penis
Biasanya dokter memeriksa penis pasien untuk melihat apakah ada bisul atau tanda-tanda infeksi menular seksual.
Perempuan
- Pemeriksaan Payudara
Sebenarnya wanita bisa memeriksa payudaranya sendiri (SADARI) dengan meraba dan melihatnya secara mandiri. Tetapi untuk hasil yang lebih akurat, wanita juga dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) minimal tiga tahun sekali. SADANIS bisa dilakukan segera ketika saat SADARI menemukan perubahan bentuk dan kepadatan payudara.
- Pemeriksaan Pap Smear
Guna mencegah kanker serviks yang mengancam kehidupan wanita, maka pemeriksaan lendir serviks atau pap smear penting dilakukan. Lendir serviks akan menunjukkan hasil, apakah serviks dalam kondisi normal atau ada kelainan.
Medical Check Up Berdasarkan Kelompok Usia
Selain jenis kelamin, medical check up juga disesuaikan dengan usia pasien. Karena tiap golongan usia memiliki penyakit risiko yang berbeda-beda.
Anak-Anak (0-11 tahun)
- Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan bayi yang baru lahir dilakukan dengan cara mengecek penglihatan dan pendengaran. Skrining penglihatan biasanya dilakukan pada bayi prematur, karena bayi prematur rentan terkena retinopathy of prematurity (ROP). Sedangkan pendengaran bisa dilakukan dua hari pasca kelahiran. Tanpa pemeriksaan, masalah pendengaran bayi baru bisa diketahui pada usia 18-24 bulan.
- Imunisasi
Pemerintah terus menggencarkan program imunisasi bagi anak-anak. Tujuannya agar tubuh anak mampu menghadapi serta mengalahkan infeksi penyakit. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan sudah membuat jadwal imunisasi dasar lengkap bagi anak dari usia 0 – 18 tahun.
- Tumbuh Kembang
Pemantauan tumbuh kembang anak penting dilakukan untuk melihat apakah pertumbuhan fisik, intelektual anak sudah berkembang secara normal sesuai anak seusianya. Proses tumbuh kembang ini dapat dipantau orang tua melalui hasil pemeriksaan oleh tenaga medis yang dicatat di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
- Pemeriksaan Gigi
Anak-anak rentan sekali terkena masalah yang berkaitan dengan gigi khususnya gigi berlubang. Ini karena anak-anak menyukai makanan manis dan belum bisa sikat gigi dengan benar. Oleh sebab itu,bawa anak untuk rutin kontrol gigi setiap enam bulan sekali ke dokter gigi
Remaja
- Vaksin HPV
Vaksin HPV bisa diberikan ketika anak-anak atau pada usia remaja. Pemberian vaksin HPV bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan tumbuhnya kutil di berbagai area tubuh.
- Pemeriksaan Darah Rutin
Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia atau kekurangan darah. Oleh karena itu, ia harus melakukan pemeriksaan darah rutin yang meliputi hemoglobin, hematokrit, leukosit, eritrosit, dan trombosit.
Dewasa Awal
- Cek tekanan darah, gula darah lengkap, dan kolesterol
Memasuki usia dewasa, berbagai aktivitas akan mulai banyak mengalami perubahan. Dalam usia ini pula risiko terkena penyakit seperti hipertensi, gula darah tinggi, asam urat akan mulai muncul. Sehingga orang dewasa awal ini harus mulai memeriksakan kesehatannya. Pemeriksaan kesehatan berupa cek tekanan darah, gula darah lengkap, dan kolesterol dapat dilakukan setahun sekali.
Baca juga: 15+ Makanan yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol
- Pemeriksaan Sexually Transmitted Disease (STD)
Kematangan seksual akan mulai terbentuk pada usia dewasa. Bagi Anda yang punya riwayat berganti-berganti pasangan seksual, maka skrining STD atau pemeriksaan penyakit menular seksual harus dilakukan. Pemeriksaan STD ini akan memeriksa, apakah ada virus-virus tertentu penyebab HIV, sifilis, gonore, dan berbagai penyakit menular seksual lainnya.
Dewasa
- Cek tekanan darah, gula darah lengkap, dan kolesterol
Masih sama dengan penjelasan sebelumnya, orang dewasa memang disarankan untuk rutin memeriksakan tekanan darah, gula darah, serta kolesterolnya. Jika sebelumnya Anda sudah terdiagnosis penyakit yang berkaitan dengan tiga komponen tadi, maka pemeriksaan penting untuk dilakukan minimal setiap bulan atau enam bulan sekali.
- Pemeriksaan Kesehatan Mata
Seiring bertambahnya usia, fungsi penglihatan seseorang akan menurun. Bisa disebabkan oleh presbiopi atau katarak.Pemeriksaan kesehatan mata orang dewasa meliputi ketajaman visual, kebutaan warna, uji tutup mata, gerakan mata, glaukoma, dan slit lamp.
- Kolonoskopi
Kolonoskopi bukanlah pemeriksaan yang umum dilakukan, karena hanya dianjurkan untuk orang-orang di usia 50 tahunan atau yang keluarganya memiliki riwayat penyakit kanker usus. Tetapi jika Anda ingin memeriksakan kesehatan usus, maka kolonoskopi bisa dilakukan tiap 10 tahun sekali.
- Pemeriksaan Jantung
Kejadian penyakit jantung bisa diminimalisir dengan melakukan pemeriksaan jantung dengan tes elektrokardiogram (EKG). Dokter akan memberikan rekomendasi tes EKG untuk mengetahui kondisi otot jantung pada pasien yang mengeluhkan gejala sakit di bagian darah.
Lansia
Medical check up semakin penting untuk dilakukan terlebih bagi orang lansia (lanjut usia). Pada usia di atas 65 tahun, kondisi tubuh akan semakin menurun. Selain harus melakukan berbagai pemeriksaan di atas, lansia juga perlu melakukan pemeriksaan fungsi organ seperti ginjal, hati, paru, dan kepadatan tulang.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung Sejak Usia Muda
Hasil Medical Check Up yang Baik
Hasil pemeriksaan medical check up setiap orang akan berbeda-beda. Tetapi itu bukanlah sebuah masalah, selagi hasil yang keluar masih pada nilai ambang batas yang normal.
Lalu, bagaimana hasil medical check up yang baik itu?
- Tekanan darah normal: 90/60 hingga 120/80 mmHg
- Frekuensi denyut jantung normal: 60-100 kali/menit
- Kadar gula darah normal:
- <140 mg/dL (orang normal)
- 140-199 mg/dL (prediabetes)
- Kadar kolesterol normal:
- LDL: <130 mg/dL (semakin sedikit nilainya, semakin baik)
- HDL: >60 mg/dL (semakin tinggi nilainya, semakin baik)
- Kolesterol total: <200 mg/dL (semakin rendah nilainya, semakin baik)
FAQ Tentang Medical Check Up
Apa itu medical check up?
Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dengan tujuan untuk melihat kondisi kesehatan serta mengantisipasi berbagai gejala yang bisa berkembang menjadi penyakit.
Berapa biaya medical check up?
Biaya medical check up berbeda-beda tergantung di fasilitas kesehatan mana Anda melakukan pemeriksaan serta jenis medical check up apa yang dilakukan. Tetapi umumnya biaya medical check up berkisar antara Rp 300 ribu- Rp 2 juta ribu.
Siapa yang harus medical check up?
Siapa saja bisa melakukan medical check up. Karena berbagai jenis medical check up sudah disesuaikan dengan usia serta jenis kelamin.
Kapan melakukan medical check up?
Idealnya medical check up dilakukan enam bulan sampai satu tahun sekali. Tetapi pada kondisi kesehatan tertentu, medical check up bisa dilakukan sebulan sekali sesuai rekomendasi dokter.
Apakah medical check up ditanggung BPJS?
Biaya medical check up tidak ditanggung BPJS sehingga Anda harus melakukan pembayaran secara mandiri.
Apa saja yang diperiksa saat medical check up?
Ada banyak bagian tubuh yang bisa diperiksa saat medical check up.Mulai dari pemeriksaan mata, gigi, hingga organ dalam seperti jantung.
Apa yang harus dilakukan sebelum medical check up?
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan medical check up. Berikut adalah tips persiapan sebelum medical check up:
– Tidur cukup
– Banyak konsumsi air mineral
– Hindari olahraga berat, lakukan olahraga yang ringan
– Perbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah
– Puasa minimal 12 jam sebelum medical check up
– Jangan merokok dan minum kafein
Kesimpulan
Medical check up umumnya dilakukan untuk memenuhi persyaratan ketika melamar kerja. Padahal medical check up seharusnya dilakukan minimal enam bulan sampai satu tahun sekali untuk memantau kondisi kesehatan tubuh. Jangan sampai penyakit baru terdeteksi ketika sudah parah.
Pemeriksaan kesehatan disesuaikan dengan jenis kelamin dan kelompok usia. Ini dikarenakan baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak atau orang dewasa punya risiko penyakitnya sendiri-sendiri.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat. Berbagai informasi menarik lain seputar kesehatan juga bisa Anda dapatkan di Instagram Klinik Silvi Medika.