Kulit berjerawat memerlukan perawatan khusus yang bisa membantu meringankan kondisi kulit dan mencegahnya semakin parah. Skincare yang digunakan pun berbeda dengan skincare untuk kulit normal. Umumnya skincare kulit berjerawat akan menyertakan bahan bernama BHA di dalamnya.
BHA (beta hydroxy acid) adalah eksfoliator yang diklaim efektif untuk meredakan jerawat dan mengeksfoliasi sel kulit mati tanpa menyebabkan iritasi. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa BHA dapat melawan tanda-tanda penuaan.
Meskipun terlihat menjanjikan, Anda perlu mengetahui secara detail mengenai BHA supaya bisa memutuskan apakah bahan ini dapat mengatasi masalah kulit wajah Anda atau tidak.
Daftar Isi
Apa itu BHA?
BHA adalah jenis asam yang berguna untuk eksfoliasi atau pengelupasan kulit, seperti AHA dan PHA. BHA berasal dari ekstraksi kulit kayu dan daun pohon willow putih (Salix alba) yang sejak dulu dikenal memiliki khasiat dalam mengatasi masalah kulit.
Baca juga: Perbedaan AHA, BHA dan PHA: 6 Hal yang Perlu Anda Tahu!
BHA terdiri dari 4 jenis asam yaitu asam salisilat, asam beta hidroksibutanoat, asam tropis, dan asam trektokanat. Dari 4 jenis asam itu, asam salisilat adalah yang paling banyak digunakan dalam produk skincare.
Berbeda dengan asam lainnya, asam salisilat tidak larut air namun larut dalam minyak. Karena larut minyak, BHA terutama asam salisilat mudah menembus pori-pori kulit berminyak yang rawan tersumbat sebum dan kotoran lainnya.
Fungsi BHA
Fungsi utama dari BHA adalah sebagai eksfoliator atau bahan yang digunakan untuk mengelupas sel kulit mati. Molekul BHA bekerja dengan cara masuk ke lapisan kulit dan mengeringkan minyak berlebih serta mengangkat sel kulit mati untuk membuka pori-pori yang tersumbat.
BHA aman digunakan sebagai eksfoliator untuk semua jenis kulit, baik itu berminyak, kombinasi, atau sensitif sekali pun. Ini dikarenakan asam pada BHA tidak bersifat korosif atau abrasif, dan memiliki sifat menenangkan.
Sifat antiinflamasi pada BHA juga membuatnya aman digunakan pada jerawat yang sedang meradang. Bahkan eksfoliasi menggunakan BHA lebih disarankan ketimbang eksfoliator bentuk scrub yang bisa membuat kondisi jerawat semakin parah.
Manfaat BHA
Meski hanya punya 1 fungsi yaitu sebagai eksfoliator, eksfoliasi menggunakan BHA dapat membantu mengatasi banyak masalah kulit. Mulai dari mengecilkan pori-pori, menyamarkan kerutan, meratakan warna kulit, dan masih banyak lagi.
1. Mengecilkan Pori-Pori
Kelenjar sebaceous di lapisan kulit menghasilkan minyak yang bertujuan untuk menghidrasi kulit. Namun produksi minyak berlebih justru bisa membuat pori-pori kulit ikut membesar.
Pori-pori besar menyebabkan debu, minyak, dan kotoran-kotoran lainnya menjadi mudah masuk ke dalam dan menimbulkan sumbatan. Keberadaan sumbatan ini menjadi cikal bakal munculnya jerawat dan komedo.
Anda dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan BHA yang mampu mengecilkan pori-pori. Ukuran pori-pori yang kecil membuatnya jarang tersumbat sehingga ikut meminimalisir timbulnya jerawat.
2. Meratakan Warna Kulit
Warna kulit yang tidak merata merupakan tanda hiperpigmentasi. Masalah ini terjadi lantaran ada banyak pigmen melanin di dalam kulit. Hiperpigmentasi sulit disembuhkan sekaligus sehingga perlu dilakukan eksfoliasi secara berkala.
Eksfoliasi kimia menggunakan BHA bisa membantu melonggarkan ikatan antar sel dan mempercepat regenerasi sel kulit. Saat proses regenerasi, sel kulit baru akan menggantikan sel kulit lama yang telah rusak. Warna kulit pun akan menjadi lebih cerah dan sehat.
3. Meredakan Peradangan Kulit Akibat Jerawat
Kulit yang rentan berjerawat seringkali mengalami peradangan dan kemerahan. Untuk meredakan peradangan, Anda dapat mengaplikasikan skincare dengan kandungan BHA yang memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi di dalamnya.
BHA akan membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegahnya datang kembali. Sedangkan sifat antiinflamasi akan mempercepat proses penyembuhan jerawat.
4. Mengurangi Produksi Minyak
Selain meredakan peradangan akibat jerawat, BHA juga memiliki fungsi lain yaitu mencegah jerawat datang kembali. Setelah mengaplikasikan skincare, BHA akan masuk ke dalam pori-pori kulit, lalu mengurangi produksi minyak berlebih. Dengan produksi minyak dalam jumlah yang tepat, pori-pori akan jauh lebih bersih karena terhindar dari sumbatan minyak penyebab jerawat.
5. Menyamarkan Garis Halus dan Kerutan
Eksfoliasi menggunakan BHA dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kulit, termasuk merangsang produksi kolagen. Tingginya produksi kolagen akan membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit.
Keberadaan kolagen dapat membuat tekstur kulit menjadi lebih lembut, kenyal, dan elastis. Itu sebabnya setelah eksfoliasi rutin menggunakan BHA, garis halus dan kerutan di wajah akan tersamarkan.
Bahan yang Boleh Dicampur dengan BHA
Sebagai eksfoliator, BHA boleh dicampur dengan bahan-bahan aktif lain, khususnya yang berupa moisturizer untuk menenangkan kulit setelah pengelupasan kimiawi.
1. BHA dan AHA
AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA adalah 2 jenis eksfoliator yang umum digabungkan dalam sebuah produk skincare. Meski sama-sama eksfoliator, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda.
AHA sebagai senyawa larut air bekerja dengan cara menghilangkan sel-sel kulit mati di permukaan untuk membuat tampilan kulit menjadi lebih cerah dan segar. Sedangkan BHA yang larut minyak bisa menembus lebih dalam ke pori-pori, untuk membuka sumbatan dan membantu menghilangkan jerawat.
Menggunakan skincare berbahan dasar AHA dan BHA akan membuat kulit Anda senantiasa bersih dan mulus. Akan tetapi sebagai kombinasi senyawa asam, penggunaan skincare AHA BHA sebaiknya dibatasi 2 – 3 kali dalam seminggu untuk mencegah peradangan dan kemerahan pada kulit.
2. BHA dan PHA
Kombinasi 2 senyawa asam yang tepat untuk kulit lainnya adalah BHA dan PHA (polyhydroxy acid). Ketika digabungkan dengan BHA, PHA sebenarnya memiliki manfaat yang tidak jauh berbeda dengan AHA.
Akan tetapi, PHA memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari AHA. Perbedaan ukuran molekul ini yang membuat PHA jarang mengiritasi kulit, dan aman digunakan pemilik kulit sensitif.
3. BHA dan Hyaluronic Acid
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pasca eksfoliasi kimia menggunakan BHA kulit perlu ditenangkan dengan moisturizer. Salah satu jenis moisturizer tersebut adalah hyaluronic acid.
Procoal menjelaskan, hyaluronic acid sebaiknya digunakan setelah kulit kehilangan sel kulit mati di bagian terluar akibat pengaplikasian BHA. Hyaluronic acid akan membantu kulit terhidrasi kembali dengan menarik air ke lapisan kulit dan mempertahankan tingkat kelembapannya.
4. BHA dan Ceramide
Secara umum, ceramide bukanlah bahan aktif yang bisa menimbulkan reaksi alergi tertentu pada kulit. Sebagai humektan, ceramide bisa aman digunakan bersama BHA.
Seorang dermatologis menyarankan supaya ceramide digunakan setelah Anda melakukan rutinitas yang bisa merusak skin barrier seperti eksfoliasi, scrubbing, dan lain-lain. Ceramide akan membantu mengunci kelembapan pada skin barrier dan mencegahnya mengalami peradangan setelah proses eksfoliasi menggunakan BHA.
5. BHA dan Vitamin C
Seperti yang Anda tahu, vitamin C merupakan sumber antioksidan yang bisa mencerahkan kulit. Karena manfaatnya itu, memadukan vitamin C dan BHA bisa memberikan efek positif bagi kulit.
BHA membantu menghilangkan sel kulit mati dan membersihkan pori-pori yang tersumbat. Selanjutnya gunakan vitamin C sebagai layering untuk membantu memenangkan kulit dan merangsang produksi kolagen supaya sel kulit baru bisa tampak lebih cerah.
Bahan yang Tidak Boleh Dicampur dengan BHA
Ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak Anda campur bersama dengan BHA. Menggabungkan BHA dengan 3 bahan di bawah ini justru dapat menimbulkan efek samping pada kulit.
1. BHA dan Niacinamide
BHA adalah asam yang memiliki pH rendah. Berbeda dengan niacinamide yang kadar pH-nya lebih tinggi atau mendekati normal. Perbedaan nilai pH yang cukup besar membuat BHA dan niacinamide tidak bisa digunakan bersamaan.
Untuk menghindari iritasi, Anda dapat menggunakan BHA dan niacinamide di waktu yang berbeda. Misalnya BHA di malam hari, dan niacinamide di pagi hari.
2. BHA dan Retinol
BHA dan retinol adalah senyawa kimia yang dapat mengecilkan tampilan pori-pori, memudarkan bintik hitam, dan mencegah penuaan. Sayangnya BHA dan retinol tidak bisa digunakan bersamaan karena dapat mengurangi efektivitas kedua bahan ini.
Umumnya, baik BHA ataupun retinol dapat meninggalkan efek kering pada kulit. Menggunakan BHA dan retinol di waktu yang sama dikhawatirkan membuat kulit menjadi terlalu kering, pecah-pecah, dan memerah.
3. BHA dan Benzoyl Peroxide
Mencampurkan BHA dan benzoyl peroxide bukanlah ide yang bagus karena keduanya adalah eksfoliator. Dari pada mencampurkannya, Anda bisa memilih antara BHA atau benzoyl peroxide untuk eksfoliasi. Sebab jika digabungkan, 2 bahan ini bisa menyebabkan iritasi kulit yang parah.
FAQ
Apakah BHA boleh dicampur dengan niacinamide?
BHA tidak boleh dicampur dengan niacinamide karena perbedaan pH yang cukup besar. Meskipun tidak bisa digunakan bersamaan, Anda dapat menggunakan BHA dan niacinamide dengan jeda waktu. Gunakan BHA di malam hari dan niacinamide di pagi hari.
Apakah BHA boleh dicampur dengan vitamin C?
BHA boleh dicampur dengan vitamin C karena hal tersebut bisa memberikan efek positif bagi kulit. BHA dapat menghilangkan sel kulit mati, sedangkan vitamin C bisa membuat sel kulit yang baru tampak cerah.
Kesimpulan
BHA adalah senyawa asam yang tepat digunakan oleh pemilik kulit berminyak atau berjerawat sebagai eksfoliator. Tugas utama BHA adalah mengikis sel kulit mati dan membersihkan pori-pori dari kotoran penyebab jerawat atau komedo.
Sebagai eksfoliator, BHA aman dicampur dengan senyawa asam lain seperti AHA atau PHA. Setelah melakukan eksfoliasi, gunakan pelembap kulit yang berasal dari hyaluronic acid atau ceramide. Jangan gunakan niacinamide, retinol, dan benzoyl peroxide setelah BHA karena akan menimbulkan reaksi alergi atau iritasi kulit.