Perbedaan AHA, BHA dan PHA: 6 Hal yang Perlu Anda Tahu!

Perbedaan AHA, BHA dan PHA
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Menjaga kesehatan kulit dapat dilakukan dengan rajin melakukan eksfoliasi. Cara eksfoliasi yang paling mudah adalah dengan eksfoliasi kimia menggunakan produk skincare tertentu, seperti toner atau serum.

Biasanya skincare eksfoliasi akan mengandung 1 atau 3 eksfoliator sekaligus, yaitu AHA, BHA, dan PHA. Ketiganya menjadi primadona dalam dunia perawatan kulit lantaran dikenal ampuh untuk mengangkat sel kulit mati.

Sayangnya perbedaan fungsi dan manfaat membuat tidak semua jenis asam ini cocok digunakan untuk kondisi kulit tertentu. Lalu, bagaimana cara membedakan AHA, BHA, dan PHA? Melalui artikel ini kami akan membahas secara rinci mengenai AHA, BHA, dan PHA supaya Anda dapat memilih bahan mana yang tepat digunakan di kulit Anda.

Selamat membaca!

Apa Itu AHA?

AHA (Alpha Hydroxy Acids) adalah kelompok asam karboksilat yang dapat ditemukan secara alami pada buah-buahan. Jenis AHA yang bisa ditemukan dalam buah antara lain asam sitrat dalam buah jeruk, asam malat dalam apel, dan asam tartrat dalam anggur. Tetapi tidak semua AHA terkandung dalam buah. AHA jenis asam glikolat dan asam laktat, masing-masing berasal dari tebu dan susu.

Sebagai senyawa hidrofilik, AHA bisa masuk dengan mudah ke dalam lapisan epidermis. Selanjutnya AHA akan melakukan pengelupasan kulit mati.

Menurut Jurnal Cendekia Kimia, AHA merupakan satu-satunya asam yang dapat membantu pengelupasan kulit melalui proses keratinolitik. AHA menembus lapisan terluar hingga lapisan terdalam stratum korneum kemudian merangsang pergantian kulit baru di dalamnya.

Apa Itu BHA?

BHA (Beta Hydroxy Acids) juga termasuk ke dalam kelompok asam karboksilat. BHA diperoleh dari ekstraksi kulit kayu dan daun pohon willow putih (Salix alba) yang mengandung beberapa senyawa antioksidan, seperti salisin, tanin, polifenol, dan flavonoid.

Ada 4 jenis asam yang termasuk dalam BHA, yaitu asam salisilat, asam beta hidroksibutanoat, asam tropis, dan asam tretokanat. Saat ini, jenis BHA yang paling umum digunakan adalah asam salisilat.

Asam salisilat larut dalam minyak sehingga dapat menembus lapisan kulit berminyak dengan baik jika dibandingkan AHA. Karena kemampuannya itulah asam salisilat bermanfaat untuk membersihkan pori-pori dari minyak dan kotoran penyebab jerawat.

Apa Itu PHA?

PHA (Polyhydroxy Acid) adalah senyawa asam yang terdiri dari gluconolactone, lactobionic acid, dan galactose. Karena ukuran molekulnya yang besar, PHA lambat dalam menembus dermis kulit. Akhirnya PHA hanya mengeksfoliasi kulit di bagian permukaan saja.

Selain itu, PHA juga memiliki fungsi sebagai humektan yang dapat menjaga dan mempertahankan kelembapan. Karena kulit menjadi lebih lembap setelah eksfoliasi, pengaplikasian PHA tidak akan membuat kulit menjadi sensitif terhadap paparan sinar matahari.

Perbedaan AHA, BHA, PHA

AHA, BHA, dan PHA sering dianggap sebagai senyawa asam yang sama.  Padahal ketiganya memiliki cara kerja dan manfaat yang berbeda. Perhatikan perbedaan antara AHA, BHA, dan PHA di bawah ini untuk menentukan eksfoliator mana yang sesuai dengan tipe serta masalah kulit Anda.

Fungsi

Fungsi utama AHA yaitu menghilangkan sel kulit mati yang menumpuk di permukaan dan pori-pori kulit. Keampuhan AHA dalam mengeksfoliasi kulit sendiri bergantung pada tingkat konsentrasi dan pH AHA yang digunakan.

Dalam laman Food and Drug Administration tertulis, AHA aman digunakan selama konsentrasinya kurang dari 10% dan memiliki pH minimal 3,5. Selain aman, nilai ini sudah mampu untuk mengeksfoliasi kulit dan mendatangkan banyak manfaat, seperti menghambat penuaan, menghilangkan bekas jerawat, dan memudarkan melasma.

BHA khususnya asam salisilat tidak sekedar bertindak sebagai eksfoliator, melainkan juga membantu menangani masalah jerawat. Asam salisilat yang bersifat lipofilik dapat masuk ke dalam pori-pori kulit dan menghilangkan serta mengontrol produksi minyak.

Asam salisilat memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri. Dengan konsentrasi 1% – 2% saja, asam salisilat sudah bisa mengatasi masalah kulit yang berkaitan dengan bakteri, seperti jerawat yang meradang dan mencegah munculnya komedo.

Fungsi PHA sebenarnya tidak jauh berbeda dengan AHA dan BHA. PHA juga termasuk eksfoliator yang berguna untuk menghilangkan sel kulit mati. Bedanya PHA hanya bekerja di permukaan kulit.

Selain mengeksfoliasi, PHA termasuk golongan humektan yang berfungsi untuk melembapkan kulit dengan cara menarik air ke lapisan stratum korneum. Karena alasan itu pula penggunaan PHA tidak membuat tingkat sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari meningkat.

Manfaat

AHA, BHA, dan PHA merupakan eksfoliator yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah kulit akibat penumpukan sel kulit mati. Akan tetapi masing-masing eksfoliator ini memiliki manfaat unggulan lain yang dipengaruhi kandungan jenis asam dan cara kerja yang berbeda.

Manfaat AHA:

  • Mencerahkan kulit
  • Meratakan warna kulit
  • Mengobati hiperpigmentasi
  • Mencegah timbulnya jerawat
  • Meningkatkan produksi kolagen
  • Menyamarkan garis halus dan keriput
  • Memperbaiki tekstur kulit yang rusak
  • Membantu penyerapan bahan aktif dari skincare lainnya

Manfaat BHA:

  • Meratakan warna kulit
  • Mengecilkan pori-pori
  • Mengurangi produksi minyak
  • Menyamarkan garis halus dan kotoran
  • Mencegah munculnya jerawat dan komedo
  • Meredakan peradangan kulit akibat jerawat

Manfaat PHA:

  • Mencerahkan kulit
  • Meringankan gejala eksim
  • Memacu produksi kolagen
  • Meningkatkan elastisitas kulit
  • Menjaga kulit dari efek buruk radikal bebas
  • Membantu mengoptimalkan kinerja bahan aktif skincare lainnya

Jenis Asam

AHA, BHA, dan PHA terdiri dari sekelompok asam alami. Berikut ini adalah daftar jenis-jenis asam yang termasuk dalam AHA, BHA, dan PHA yang dapat Anda temukan di komposisi produk skincare.

Jenis asam AHA meliputi:

  • Asam sitrat
  • Asam glikolat
  • Asam laktat
  • Asam malat
  • Asam tartarat

Jenis asam BHA meliputi:

  • Asam salisilat
  • Asam beta hidroksibuatanoat
  • Asam tropis
  • Asam trektokanat

Jenis asam PHA meliputi:

  • Gluconolactone
  • Lactobionic acid
  • Galactose

Tipe dan Masalah Kulit

Sebelum membeli produk skincare yang menyertakan kandungan AHA, BHA, dan PHA di dalamnya, Anda perlu mengetahui tipe dan masalah kulit Anda terlebih dahulu.

AHA direkomendasikan untuk kulit normal hingga kering yang memiliki masalah hiperpigmentasi, sunburn, kerutan, dan tekstur kulit tidak rata. Bagi yang baru pertama kali menggunakan AHA, ada kemungkinan terjadi reaksi kulit kemerahan, iritasi, atau perih. Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi, ada baiknya Anda menggunakan jenis AHA yang ringan, seperti asam laktat dan asam mandelic.

Asam laktat dan asam mandelic memiliki ukuran molekul paling besar dibandingkan jenis asam AHA lainnya. Hal ini membuat proses penetrasi senyawa ke dalam kulit menjadi lebih lambat dan lembut di kulit.

BHA merupakan eksfoliator ideal yang mampu menangani masalah kulit berminyak dan pori-pori tersumbat. Dengan kemampuannya menembus lapisan minyak, BHA dapat membersihkan dan membuka pori-pori yang tersumbat sebum atau kotoran secara efektif.

Adanya sifat antiinflamasi dan antibakteri pada salicylic acid membuat BHA menjadi pilihan yang tepat untuk meredakan peradangan pada jerawat serta mencegahnya untuk muncul kembali.

Secara umum, pemilik kulit sensitif rentan mengalami breakout, ruam, dan gatal-gatal setelah menggunakan eksfoliator yang bersifat abrasif (mengikis kulit dengan kasar). Supaya aman, pemilik kulit sensitif dianjurkan menggunakan eksfoliator lembut seperti PHA.

PHA merupakan eksfoliator kimia yang memiliki ukuran molekul paling besar. Artinya, proses pengelupasan kulit yang dilakukan PHA tidak akan sekeras AHA dan BHA. Karena alasan ini, PHA cocok digunakan oleh semua jenis kulit, terutama kulit sensitif.

PerbedaanAHABHAPHA
FungsiMengangkat sel kulit mati yang terletak di lapisan stratum korneum.Menembus jauh di bawah permukaan kulit untuk membuka pori-pori yang tersumbat akibat sebum dan kotoran.Bekerja pada lapisan terluar kulit untuk mengangkat sel kulit mati dan melembapkannya.
Sifat molekulLarut airLarut minyakLarut minyak
Jenis asamAsam sitrat, asam glikolat, asam laktat, asam malat, dan asam tartarat. Asam salisilat, asam beta hidroksibuatanoat, asam tropis, dan asam trektokanat. Gluconolactone, lactobionic acid, dan galactose. 
Efek photosensitivityMenyebabkan photosensitivityMenyebabkan photosensitivityTidak menyebabkan photosensitivity
Tipe kulitNormal dan keringBerminyak dan berjerawatSensitif
Masalah kulitHiperpigmentasi, sunburn, kerutan, dan tekstur kulit tidak rata.Terdapat jerawat meradang dan komedo.Rentan mengalami breakout, ruam, dan gatal-gatal.
Matrik Perbedaan AHA BHA PHA

Kesimpulan

Eksfoliasi adalah salah satu langkah penting dalam perawatan kulit untuk menjaga kesehatan kulit. Eksfoliasi dapat dilakukan dengan berbagai jenis asam, seperti AHA, BHA, dan PHA. Setiap jenis asam memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda.

  • AHA (Alpha Hydroxy Acids) adalah asam yang mampu mengangkat sel kulit mati secara menyeluruh dan dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur kulit, menghilangkan hiperpigmentasi, dan meratakan warna kulit.
  • BHA (Beta Hydroxy Acids), khususnya asam salisilat, efektif dalam membersihkan pori-pori, mengatasi jerawat, dan meredakan peradangan kulit akibat jerawat.
  • PHA (Polyhydroxy Acid) adalah eksfoliator yang lembut dan cocok untuk kulit sensitif. Selain mengangkat sel kulit mati, PHA juga dapat menjaga kelembapan kulit.

Penting untuk memahami tipe dan masalah kulit Anda sebelum memilih jenis eksfoliator yang tepat. AHA cocok untuk kulit normal hingga kering dengan masalah hiperpigmentasi, sementara BHA sesuai untuk kulit berminyak dan berjerawat. PHA dapat digunakan oleh semua jenis kulit, terutama kulit sensitif.

Dengan memahami perbedaan antara AHA, BHA, dan PHA, Anda dapat memilih eksfoliator yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit Anda.

Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lewatkan informasi kesehatan menarik lainnya yang kami bagikan di akun Instagram @kliniksilvimedika_.

Artikel Terkait