Kulit manusia umumnya mengalami regenerasi alami dengan mengganti sel kulit mati dengan sel kulit baru. Tak jarang dalam proses regenerasi ini, sel kulit mati tidak benar-benar terkelupas sehingga menimbulkan efek kulit kusam dan menyumbat pori-pori. Untuk menghilangkannya secara optimal, Anda perlu melakukan eksfoliasi.
Eksfoliasi hendaknya dilakukan 2 – 3 kali seminggu menggunakan bahan-bahan eksfoliator dari golongan Alpha Hydroxy Acid (AHA). Dari sekian banyak jenis AHA yang ramah di kulit, Anda bisa mulai mempertimbangkan penggunaan glycolic acid atau lactic acid. Meskipun keduanya berasal dari golongan acid, namun ada perbedaan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih salah satu di antaranya.
Apa itu Glycolic Acid?
Glycolic acid adalah salah satu turunan dari AHA yang dapat ditemukan secara alami di beberapa jenis buah-buahan, misalnya anggur, jeruk, dan apel. Di tanaman tebu pun turut ditemukan kandungan glycolic acid di dalamnya.
Sebagai golongan AHA, glycolic acid dikenal memiliki sifat eksfoliasi yang ampuh dalam mengikis sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Mengeksfoliasi wajah menggunakan skincare yang mengandung glycolic acid dapat memberi banyak manfaat, mulai dari mengatasi masalah hiperpigmentasi, mencegah penuaan, dan lain-lain.
Apa itu Lactic Acid
Lactic acid adalah senyawa kimia yang dalam konteks perawatan kulit, bahan ini termasuk dalam jenis asam AHA. Kandungan lactic acid ini bisa diperoleh dari proses fermentasi yang melibatkan glukosa atau laktosa seperti produk yoghurt. Hasil fermentasi tersebut menghasilkan lactic acid (asam laktat) yang dikenal memiliki kemampuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati atau eksfoliasi.
Selain eksfoliasi, lactic acid juga dikenal dengan fungsinya sebagai humektan. Sehingga tidak heran jika pasca eksfoliasi, kulit tidak akan kering karena lactic acid mampu menarik air ke permukaan kulit yang membuat kulit menjadi lebih lembap.
Glycolic Acid vs Lactic Acid
Glycolic acid dan lactic acid adalah 2 bahan yang sering dikira serupa karena sama-sama berasal dari golongan AHA. Meskipun begitu, glycolic acid dan lactic acid tetap memiliki perbedaan dalam hal merawat kulit, Berikut adalah perbedaan utama antara glycolic acid dan lactic acid.
Fungsi
Glycolic acid dan lactic acid memiliki fungsi utama yakni sebagai eksfoliator kimia. Artinya, keduanya dapat mengeksfoliasi kulit dengan cara masuk ke dalam ikatan antar sel-sel kulit mati. Selanjutnya ikatan sel kulit akan terlepas dengan mudah dan mempercepat pengelupasan kulit.
Namun cara kerja glycolic acid dan lactic acid dalam mengeksfoliasi kulit memiliki perbedaan. Glycolic acid yang ukurannya lebih kecil dari lactic acid mampu menembus menembus lapisan kulit terdalam. Karena alasan inilah hasil eksfoliasi menggunakan glycolic acid dianggap lebih efektif.
Di sisi lain, lactic acid yang ukuran molekulnya lebih besar dari glycolic acid dinilai efektif bekerja di permukaan kulit. Sifat higroskopis, pada lactic acid juga berfungsi untuk menarik air ke dalam kulit sehingga kulit pun menjadi lembap.
Manfaat
Glycolic acid sering dianggap memiliki kemampuan eksfoliasi yang cukup kuat, sehingga membuat regenerasi sel kulit dapat berjalan cepat. Efeknya, kulit dapat terhindar dari kerutan, melembutkan kulit, serta memudarkan flek hitam akibat hiperpigmentasi. Pemakaian glycolic acid dengan konsentrasi 5% turut memberikan efek yang maksimal dalam hal perawatan kulit berjerawat. Dengan kemampuannya membersihkan kulit hingga ke pori-pori, menjadikan pori-pori wajah bersih dan jerawat pun akan menghilang secara perlahan.
Lactic acid juga memiliki efek eksfoliasi yang serupa dengan glycolic acid, tetapi teksturnya cenderung lembut dan dapat memberikan kelembapan tambahan pada kulit. Bahkan kemampuan retensi air pada lactic acid membuat kulit mampu menyimpan air dengan volume besar sehingga kulit dapat terhidrasi lebih lama.
Reaksi dengan Bahan Skincare Lainnya
Sebagai golongan AHA, glycolic acid dan lactic acid dikenal efektif untuk mengelupas lapisan kulit. Sayangnya kedua bahan ini tidak boleh asal digunakan bersamaan, karena akan menyebabkan kulit menjadi iritasi akibat pemakaian bahan asam yang terlalu banyak.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, hendaknya glycolic acid dipadukan dengan bahan-bahan, seperti hyaluronic acid, salicylic acid, dan retinol. Ketiga bahan ini akan memaksimalkan proses eksfoliasi glycolic acid tanpa membuat kulit iritasi, melembapkan kulit, dan menuntaskan masalah jerawat.
Sedangkan untuk lactic acid akan memberi reaksi negatif apabila dikombinasikan dengan retinol dan salicylic acid. Keduanya dapat menyebabkan kulit menjadi merah dan sensitif akibat pemakaian produk eksfoliasi secara berlebihan. Ada baiknya jika lactic acid hanya dicampur dengan alpha arbutin dan niacinamide untuk membantu memaksimalkan kelembapan dan kecerahan kulit.
Glycolic Acid vs Lactic Acid, Pilih Mana?
Sebelum memilih antara glycolic acid dan lactic acid, penting untuk mempertimbangkan jenis kulit dan sensitivitas kulit Anda. Sebab hasil skincare akan terlihat maksimal jika digunakan pada jenis kulit yang tepat.
Jenis Kulit
Glycolic acid lebih cocok digunakan pada kulit normal cenderung berminyak dan acne prone skin. Ini dikarenakan produksi minyak berlebih mengakibatkan pori-pori kulit rentan tersumbat sehingga mudah muncul jerawat. Dengan ukuran molekulnya yang kecil, glycolic acid dapat mengatasi hal ini dengan menembus kulit dan membantu membersihkan pori-pori, mengontrol minyak, dan mencegah timbulnya jerawat.
Untuk Anda yang memiliki jenis kulit sensitif atau kering, sebaiknya pilih lactic acid sebagai bahan eksfoliasi. Sebab, lactic acid dikenal karena sifatnya yang lebih lembut dan jarang menimbulkan efek samping dibandingkan dengan eksfoliator lainnya. Kulit pun tidak akan semakin kering karena lactic acid dapat menjaga kelembapan kulit dengan kemampuannya untuk menarik air ke dalam kulit.
Masalah Kulit
Dengan sifat eksfoliatif yang dimiliki, baik glycolic acid dan lactic acid dapat mengatasi beberapa masalah kulit. Keduanya dapat merangsang regenerasi sel kulit baru, mencegah tanda-tanda penuaan, dan mengatasi hiperpigmentasi.
Selain masalah-masalah tersebut, glycolic acid dan lactic acid juga memiliki spesialisasi dalam mengatasi masalah kulit tertentu. Untuk glycolic acid, ukuran molekulnya yang kecil dinilai ampuh membersihkan kulit hingga ke pori-pori sehingga bagus untuk menyembuhkan kulit berjerawat.
Sedangkan lactic acid kurang efektif dalam mengobati jerawat lantaran ukurannya yang lebih besar. Namun karena formulasi lactic acid yang lembut dan tergolong sebagai humektan, lactic acid dapat mengeksfoliasi kulit tanpa membuatnya iritasi dan justru bisa memberikan kelembapan ekstra.
Matriks Perbedaan Glycolic Acid dan Lactic Acid
Untuk memudahkan Anda dalam mengidentifikasi perbedaan antara glycolic acid dan lactic acid, berikut kami sajikan perbedaannya dalam matriks berikut ini.
Aspek | Glycolic Acid | Lactic Acid |
---|---|---|
Cara kerja | Ukuran molekulnya yang kecil membuat glycolic acid bisa melakukan proses eksfoliasi hingga ke pori-pori. | Ukuran molekulnya yang cukup besar membuat lactic acid hanya bisa mengeksfoliasi permukaan kulit saja. |
Manfaat utama | Eksfoliasi + pembersihan di area pori-pori. | Eksfoliasi + melembapkan kulit. |
Jenis kulit | Cocok digunakan kulit normal cenderung berminyak dan acne prone skin. | Cocok digunakan kulit kering dan sensitif. |
Masalah yang dapat diatasi | Regenerasi sel kulit, mencegah tanda penuaan, mengatasi hiperpigmentasi, dan mengobati jerawat. | Regenerasi sel kulit, mencegah tanda penuaan, mengatasi hiperpigmentasi, dan melembapkan kulit. |
Kesimpulan
Glycolic acid dan lactic acid adalah 2 bahan asam turunan dari Alpha Hydroxy Acid (AHA) yang biasa ada dalam produk skincare untuk eksfoliasi. Meskipun berasal dari golongan yang sama dan punya fungsi sebagai eksfoliator, keduanya tetap memiliki sejumlah perbedaan.
Perbedaan mencolok di antara keduanya terlihat dalam manfaat yang ditawarkan. Selain mengelupas sel kulit mati, glycolic acid mampu membersihkan hingga ke dalam pori-pori dan menghilangkan kotoran secara optimal sehingga masalah jerawat dapat teratasi. Glycolic acid cocok digunakan untuk jenis kulit normal cenderung berminyak dan acne prone skin.
Sementara lactic acid yang mengeksfoliasi sel kulit mati di permukaan dapat memberikan efek melembapkan yang lebih baik daripada glycolic acid. Menjadikannya cocok digunakan oleh jenis kulit kering dan sensitif.