Bentuk obat sangatlah bermacam-macam. Ada obat berbentuk kapsul, pil, serbuk, oles, dan juga cair atau sirup. Obat sirup seringkali jadi pilihan obat yang diberikan ke anak-anak, karena bentuknya yang cair dan mudah diberi perasa akan memudahkan mereka untuk mengonsumsinya.
Biasanya obat sirup yang sudah dibuka dan tidak langsung habis bisa disimpan sebagai antisipasi ketika ada anggota keluarga yang sakit di lain hari. Menyimpan obat sirup ini agak berbeda dari yang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut kami rangkum cara menyimpan obat sirup yang sudah dibuka.
Daftar Isi
Pentingnya Menyimpan Obat dengan Benar
Menyimpan obat sirup yang sudah dibuka dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan efektivitas obat. Selain itu, penyimpanan obat yang tepat juga dapat mencegah penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan obat, serta memudahkan dalam pencarian dan pengawasan.
Ini terutama berlaku untuk obat sirup yang mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme jika disimpan di tempat yang tidak sesuai. Jadi, pastikan untuk selalu menyimpan obat sirup yang sudah dibuka dengan cara yang benar agar obat tersebut tetap aman dan efektif.
Cara Menyimpan Obat yang Benar
Apabila Anda memiliki obat sirup yang isinya masih tersisa dan akan menyimpannya, pastikan untuk melakukan langkah-langkah penyimpanan yang benar seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Baca Petunjuk Penyimpanan di Kemasan Obat
Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum mengonsumsi obat adalah memperhatikan tanggal kadaluarsa. Jika obat tersebut masih jauh tanggal kadaluarsanya, Anda bisa lanjut membaca cara menyimpannya.
Ada banyak rekomendasi cara menyimpan obat sirup. Ada obat sirup yang direkomendasikan untuk disimpan di suhu kamar, lemari pendingin, atau pembekuan sekalipun. Namun umumnya obat sirup hanya perlu disimpan pada suhu kamar dengan besaran 15°C sampai 25°C.
2. Simpan Obat Sirup di Tempat yang Sejuk dan Kering
Merujuk pada penjelasan poin 1, tempat sejuk dan kering berkisar pada suhu kamar 15°C sampai 25°C. Ini berlaku pada obat yang memiliki bahan pengawet.
Obat yang mengandung pengawet justru tidak dianjurkan untuk disimpan di lemari es karena akan membuat efektivitasnya berkurang. Cukup simpan obat di laci meja rias, kotak P3K, dan lemari yang terbebas dari hawa panas atau suhu yang terlalu dingin.
3. Jangan Menyimpan Obat Sirup di Tempat yang Terlalu Dingin
Selain disimpan di tempat yang sejuk dan kering, ada juga obat sirup yang harus disimpan di tempat dengan suhu dingin. Suhu dingin tersebut tidak perlu mencapai derajat minus, cukup 7°C sampai 15°C. Ini berlaku untuk obat sirup yang tidak mengandung pengawet.
Formulasi obat cair seperti sirup dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Jadi, menyimpan obat di suhu dingin akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya.
4. Tutup Kemasan Obat Sirup dengan Rapat Setelah Digunakan
Setelah membuka segel obat, pastikan untuk selalu memasang kembali tutup botol obat. Jika botol obat memiliki katup pengunci, putar katup sampai terdengar bunyi klik atau sampai tidak bisa diputar lagi. Karena jika kurang rapat, sirup di dalam botol bisa tumpah kapan saja.
Satu hal penting mengapa Anda perlu menutup obat sirup dengan rapat untuk meminimalisir obat terkontaminasi mikroorganisme dari lingkungan sekitarnya. Kontaminasi jamur dan bakteri mampu membuat struktur obat berubah. Bahkan orang yang mengonsumsinya jadi berpeluang terkena infeksi pencernaan.
5. Jangan Menyimpan Obat Sirup di Tempat yang Terkena Sinar Matahari Langsung
Selanjutnya, jangan menyimpan obat sirup di tempat di mana sinar matahari masuk. Panas matahari yang menyengat ternyata bisa merusak struktur kimia pada obat sirup. Ini dikarenakan molekul obat bersifat fotosensitif atau peka terhadap cahaya.
Jika struktur kimia sudah berubah, tentu efektivitasnya sebagai obat menjadi berkurang. Sehingga pastikan untuk menyimpan obat di tempat tertutup yang jauh dari cahaya matahari dan berada di suhu yang sesuai.
6. Jangan Menyimpan Obat Sirup di Tempat yang Terlalu Lembab
Sebagian orang percaya bahwa obat bisa diletakkan di kamar mandi. Padahal kenyataannya tidak, lho. Kamar mandi adalah ruangan dengan tingkat kelembaban tinggi yang tidak ideal untuk dijadikan tempat menyimpan obat.
Pintu kamar mandi kemungkinan besar sering ditutup dan uap air yang dihasilkan bisa membuat obat Anda basah dan tidak kering lagi. Kondisi ini jelas akan membuat obat kehilangan manfaatnya.
7. Simpan Obat dalam Wadah Asli atau Kontainer yang Sesuai
Menaruh obat di kotak obat bukanlah sesuatu yang salah, tapi Anda tidak disarankan untuk memindahkan obat dari wadah aslinya. Pasalnya, obat yang dipindahkan ke wadah yang berbeda dari wadah aslinya berujung pada menurunnya tingkat efektivitas dan meningkatnya efek samping.
Selain karena masalah efektivitas, memindahkan obat ke wadah lain juga akan membuat Anda bingung di kemudian hari. Terlebih jika ada lebih dari satu obat yang menggunakan bentuk wadah yang mirip.
Baca juga: Obat Flu dan Batuk Anak yang Bisa Dibeli di Apotek
Yang Harus Diperhatikan Saat Menyimpan Obat
Setelah mempelajari cara menyimpan obat sirup dengan benar, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan agar obat yang disimpan tidak mengalami penurunan kualitas dan perubahan struktur kimia. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut:
1. Hindari Menyimpan Obat Sirup di Dapur atau Dekat Sumber Panas
Obat tidak hanya perlu dihindarkan dari paparan sinar matahari saja, tetapi juga tidak boleh diletakkan di dekat kompor, di atas lemari es, atau di dalam dashboad mobil. Mengapa demikian? Karena suhu panas pada tempat-tempat tersebut dapat merambat pada permukaan botol.
Permukaan botol yang panas akan mempengaruhi struktur kimia pada obat. Sekali lagi, struktur obat yang rusak bisa berpengaruh buruk terhadap efektivitas obat dalam mengatasi penyakit.
2. Hindari Menyimpan Obat Sirup Berpengawet di Lemari Es
Menghindari menyimpan obat di lemari es ditujukan bagi obat yang mengandung pengawet di dalamnya. Sedangkan obat alami yang tidak mengandung pengawet justru dianjurkan untuk disimpan di dalam lemari es.
Salah satu contoh obat sirup yang harus dihindarkan dari lemari es adalah cetirizine. Obat cetirizine merupakan obat yang digunakan untuk menangani bersin, pilek, dan tenggorokan gatal yang memiliki pengawet bernama paraben. Kandungan paraben di dalam cetirizine inilah yang membuatnya harus dihindarkan dari lemari es.
3. Hindari Menyimpan Obat Sirup di Tempat yang Terbuka
Meletakkan obat sembarangan bahkan di tempat yang terbuka adalah sebuah kesalahan. Tempat yang terbuka membuat obat bisa terkontaminasi dengan udara bebas dalam jangka waktu lama.
Udara bebas itu bisa saja membuat kuman dan jamur mencemari obat. Belum lagi jika obat terkena cahaya matahari langsung. Bisa dipastikan bahwa struktur kimia dan fisik dari obat tersebut akan berubah.
4. Hindari Menyimpan Obat di Tempat yang Mudah Diakses oleh Anak-Anak atau Hewan Peliharaan
Meski obat cair anak memang diformulasikan khusus anak, tetapi bukan berarti anak bisa mengonsumsinya sendirian. Konsumsi obat harus tetap dalam pengawasan orang tua.
Untuk menghindari obat diakses anak atau hewan peliharaan Anda di rumah secara tidak sengaja, maka pastikan obat ditutup dengan rapat dan diletakkan di tempat yang tinggi atau sulit dijangkau. Misalnya kotak P3K yang menempel di dinding, di dalam laci yang terkunci, dan masih banyak lagi.
Karena jika anak atau hewan menelan obat dengan takaran yang sembarangan, itu akan membahayakan kesehatannya. Misalnya keracunan, overdosis, dan efek samping lainnya.
5. Pengelompokan Obat Sesuai dengan Jenis Obat
Daripada meletakkan semua obat dalam satu keranjang secara acak, ada baiknya untuk mengkategorikan obat dengan memiliki kotak terpisah yang dibagi untuk masing-masing obat Anda.
Setelah dikategorikan, lebeli obat dengan teliti agar mereka mudah diidentifikasi. Pelabelan ini akan membantu Anda terhindar dari kesalahan mengelola obat, konsumsi obat yang salah, dan memudahkan pengecekan tanggal kadaluarsa.
6. Penyimpanan Obat Ketika Travelling
Obat tidak hanya dikonsumsi saat sedang di rumah saja, bagi Anda yang gemar travelling pasti juga membutuhkan persediaan obat-obatan. Sebelum pergi, siapkan obat-obatan dan pastikan obat tersimpan di suhu optimal.
Untuk menghindari kebingungan, labeli obat dan bawa salinan resep untuk identifikasi obat. Jangan lupa simpan obat dan resep di satu tas khusus agar memudahkan Anda dalam mengambilnya saat terjadi keadaan darurat.
Baca juga: Daftar Alat, Bahan dan Obat yang Wajib Ada di Kotak P3K
Simpan di Tempat yang Sejuk, Tutup Kembali Setelah Digunakan, dan Konsumsi Sebelum Kadaluarsa
Menyimpan obat sirup yang telah dibuka bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan. Anda harus sangat berhati-hati dalam menyimpannya, apalagi jika suatu saat obat tersebut akan dikonsumsi kembali.
Salah dalam menyimpan saja bisa menyebabkan obat terkontaminasi jamur dan bakteri. Dampaknya adalah penurunan efektivitas obat yang membuatnya tidak manjur lagi untuk menyembuhkan penyakit.
Pastikan untuk membaca petunjuk penyimpanan yang tertera di box atau kertas instruksi. Karena setiap obat memiliki kualifikasi penyimpanan yang berbeda-beda. Umumnya obat harus disimpan di suhu 15°C sampai 25°C, diletakkan di ruangan sejuk dan kering, ditutup dengan rapat setelah botol obat dibuka, serta jauh dari lingkungan yang terlalu panas ataupun lembab.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat. Berbagai informasi menarik lain seputar kesehatan juga bisa Anda dapatkan di Instagram Klinik Silvi Medika.