Klinik & Apotek Silvi Medika

Stevia: Pengganti Gula Alami yang Aman dan Menyehatkan

stevia pengganti gula alami yang aman dan menyehatkan
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Mungkin beberapa dari Anda masih sering menggunakan gula pasir, gula aren, atau gula merah sebagai pemanis yang ditambahkan ke makanan dan minuman. Tapi pernahkah Anda menggunakan gula stevia?

Stevia adalah salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai pemanis alami. Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa meski rasanya lebih manis daripada gula biasa, namun konsumsi gula stevia ini justru baik untuk tubuh bahkan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes sekalipun.

Jadi, apa saja kandungan di dalam gula stevia sehingga menjadikannya bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita? Untuk mengetahui jawabannya, baca artikel ini sampai habis, ya!

Apa itu Stevia?

Gula stevia berasal dari tanaman stevia (Stevia rebaudiana) yang termasuk dalam family Asteraceae. Tanaman ini umum dibudidayakan di Brasil, Paraguay, Jepang, dan Tiongkok namun kini bibitnya sudah mulai diekspor ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Untuk bentuk fisik, tinggi tanaman stevia mencapai 65 cm, batangnya bulat, beruas, memiliki banyak cabang, dan juga berwarna hijau. Sedangkan untuk daun yang jadi bahan pokok pembuatan gula memiliki bentuk lonjong dengan ukuran 2,5 cm dan posisi daunnya tersusun berlawanan arah di sepanjang batang.

Tanaman stevia. Gambar oleh Stratmains Emmanuel dari Wikimedia Commons.
Tanaman stevia. Gambar oleh Stratmains Emmanuel dari Wikimedia Commons.

Stevia bukanlah pengganti gula biasa. Rasa manis stevia bahkan 100-300 kali lebih manis daripada gula yang berasal dari tebu, namun uniknya stevia tidak mengandung kalori. Meski manis, tapi ada juga beberapa orang yang menganggap rasa gula stevia cenderung pahit seperti mentol.

Tanaman Stevia di Indonesia

Tanaman stevia hanya bisa tumbuh subur di dataran tinggi dengan ketinggian 500-1.500 mdpl. Tidak heran jika hanya ada beberapa daerah di Indonesia yang mampu membudidayakannya.

Contoh daerah yang sukses membudidayakan tanaman stevia adalah Kabupaten Minahasa. Petani tanaman stevia di Kabupaten Minahasa bisa memanen hingga 1.200 ton daun stevia per bulan. Bahkan benih stevia yang didapatkan secara impor ini hasilnya bisa balik diekspor hingga Korea Selatan.

Kebutuhan akan pemanis sehat yang meningkat menjadikan pengembangan tanaman stevia jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Karena itu, mulai banyak daerah dataran tinggi di Indonesia seperti Kabupaten Bandung, Karanganyar, dan Tawangmangu yang mulai melakukan budidaya tanaman Stevia. 

Kandungan Daun Stevia

Sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa stevia tidak memiliki kalori yang biasa ada di gula pada umumnya. Tapi berdasarkan Food Data Central, satu-satunya kandungan gizi yang ada di stevia adalah karbohidrat yang jumlahnya sangat sedikit.

Lalu, dari mana asal manis dari gula stevia? Gula stevia bisa terasa sangat manis karena ia memiliki kandungan kimia yang unik di dalamnya. Bahan kimia tersebut dikenal sebagai glikosida steviol. Phys.org mengungkapkan bahwa 4 gram glikosida steviol memberikan rasa manis yang setara  dengan 1.000 gram gula.

Stevia vs Gula Pasir

Kurang lengkap rasanya jika kita hanya membahas stevia saja. Nah, pada poin ini akan kami tunjukkan head to head, perbandingan gula stevia dan gula pasir. Kira-kira mana yang yang nutrisinya paling baik?

NutrisiGula stevia (4 gram)Gula pasir (4 gram)
Kalori016
Protein00
Lemak00
Karbohidrat14
Tabel 1. Kandungan nutrisi gula stevia dan gula pasir

Seperti yang Anda lihat, jika dibandingkan dengan gula pasir stevia tidak memiliki kalori, kandungan kalori pada gula pasir justru sangat tinggi yaitu 16 gram per 4 gram. Selain itu, karbohidrat pada gula pasir 4 kali lebih besar dibanding gula stevia.

Bagaimana jika membandingkan gula stevia dengan pemanis lain, misalnya madu atau sirup maple? Hasilnya tidak akan jauh berbeda, karena jumlah kalori keduanya sama dengan gula pasir biasa.

Cara Konsumsi Stevia

Meski tidak mengandung kalori, bukan berarti Anda bisa menambahkan gula stevia ke dalam makanan atau minuman Anda secara sembarangan, mengingat rasa gula stevia yang 350 kali lebih manis dibandingkan gula pasir biasa. 

Bagi Anda yang gemar minum teh atau kopi, tambahkan saja ½ sendok teh gula stevia ke dalam cangkir minuman. Karena ½ sendok teh gula stevia setara dengan 2 sendok teh gula pasir.

Manfaat Stevia

Setelah memahami pengertian gula stevia, Anda juga harus tahu bahwa gula stevia memiliki segudang manfaat. Berikut ini adalah tujuh manfaat dari mengonsumsi gula stevia

1. Mengendalikan Gula Darah

Pemanis nol kalori dan karbohidrat seperti stevia sangat dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes. Ini karena stevia bermanfaat untuk mengendalikan gula darah.

Sebuah penelitian pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa komponen aktif pada ekstrak stevia, yaitu stevioside dan steviol merangsang saluran ion TRPM5. TRPM5 bertugas untuk memastikan pankreas bisa melepaskan cukup insulin. Selanjutnya, insulin membantu tubuh mengendalikan gula darah agar jumlahnya tidak meningkat.

2. Menstabilkan Tekanan Darah

Stevia merupakan vasodilator yang artinya komponen kimia pada stevia bisa melebarkan pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah. Pastinya ini sangat bermanfaat untuk menstabilkan tekanan darah agar terhindar dari hipertensi atau tekanan darah tinggi.

3. Mencegah Karies Gigi pada Anak-Anak

Gigi yang bersih dan lengkap tentu akan meningkatkan kepercayaan diri semua orang, termasuk anak-anak. Sayangnya anak-anak rentan mengalami karies. Karies sendiri terjadi karena gemar mengonsumsi jajanan atau makanan dan minuman cepat saji yang tinggi gula.

Solusi mengatasi masalah ini adalah, berikan anak jajanan yang sehat dengan membuatnya sendiri di rumah menggunakan pemanis dari gula stevia. Gula stevia termasuk non asidogenik yang mendukung kesehatan gigi. Sehingga stevia tidak menghasilkan asam laktat yang menyebabkan kerusakan gigi.

4. Membantu Menurunkan Berat Badan

Mengonsumsi stevia membantu menurunkan berat badan
Mengonsumsi stevia membantu menurunkan berat badan. Gambar oleh SHVETS production di Pexels.

Kunci dari menurunkan berat badan adalah  membatasi jumlah kalori yang masuk. Nah, biasanya makanan-makanan tinggi kalori ini juga tinggi gula.

Makanan yang mengandung gula, apalagi jenis sukrosa akan membuat berat badan Anda naik dengan cepat. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan atau minuman dengan campuran gula stevia murni tanpa kalori memang dianjurkan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.

5. Menurunkan Kadar Kolesterol

Apabila kolesterol Anda tinggi yaitu nilainya di atas 200 mg/dL maka Anda patut waspada. Kolesterol yang tinggi bisa menimbulkan sejumlah penyakit mematikan, di antaranya stroke, jantung koroner, diabetes tipe 2, dan masih banyak lagi.

Salah satu upaya menurunkan kadar kolesterol adalah dengan rutin mengonsumsi stevia. Stevia mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) ataupun trigliserida.

Baca juga: Cara Alami Mencegah Diabetes Tipe 2 Sejak Usia Muda

6. Mencegah Penyakit Ginjal

Konsumsi makanan manis terlalu sering juga berisiko menimbulkan penyakit ginjal. Kadar gula yang tinggi menyebabkan timbunan lemak di hati.

Studi yang dilakukan Tovar, dkk menemukan bahwa stevia bisa jadi alternatif pengganti gula pasir yang selain manis juga berguna untuk mengobat berbagai penyakit hati, mulai dari yang akut sampai kronis.

7. Mencegah Kanker

Saat ini sudah banyak makanan dan minuman yang terbuat dari pemanis buatan (artificial sweeteners) yang bisa memicu kanker. Jenis pemanis buatan pemicu kanker tersebut adalah aspartame dan acesulfame-K.

Oleh karena itu, konsumsilah pemanis alami seperti stevia. Ekstrak stevia terbukti dapat membunuh sel kanker payudara karena aktivitas stevisode yang memicu apoptosis kanker (kematian sel).

Risiko dan Efek Samping Stevia

Secara keseluruhan, stevia tidak menimbulkan efek samping. Tetapi karena ada efek menurunkan tekanan darah, stevia tidak cocok dikonsumsi penderita hipotensi atau tekanan darah rendah.

Meski jarang terjadi, gangguan pencernaan karena konsumsi stevia bisa dialami siapa saja. Waspadai efek kembung, begah, dan mual saat pertama kali mengonsumsinya.

FAQ Terkait Stevia

Apakah stevia boleh dikonsumsi anak-anak?

Sebagai pemanis alami, stevia aman dikonsumsi oleh si kecil. Jadi sebaiknya pilih stevia sebagai alternatif pemanis ketimbang pemanis buatan yang membuat anak berisiko terkena obesitas, diabetes, karies gigi, dan penyakit lainnya.

Apakah stevia boleh dikonsumsi ibu hamil, menyusui?

Pastikan ibu hamil memakan makanan dan minuman yang sehat karena bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, termasuk perhatikan asupan gulanya. Agar tidak kelebihan gula, ibu hamil boleh mengonsumsi stevia dalam dosis rendah.

Apakah penderita diabetes boleh mengkonsumsi stevia?

Penderita diabetes justru dianjurkan untuk mengonsumsi stevia karena komponen kimia aktif di dalamnya bisa merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Hormon insulin ini bertugas mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh agar tidak terlalu tinggi.

Apakah stevia baik untuk menurunkan berat badan?

Stevia termasuk pemanis non nutrisi yang tidak memiliki kalori sama sekali. Jadi apabila Anda sedang diet tapi tetap ingin mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, maka menambahkan gula stevia bisa jadi pilihan yang aman.

Kesimpulan

Itulah sederet manfaat yang bisa Anda rasakan jika mulai beralih menggunakan gula stevia. Meski tidak mengandung kalori dan memiliki banyak senyawa baik, namun mengonsumsi stevia saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan Anda.

Anda harus pintar-pintar memilih makanan yang sehat sekaligus menerapkan pola hidup yang sehat juga. Selain itu, apabila Anda sudah menderita penyakit tertentu dan ingin mengganti gula biasa, bisa konsultasikan dahulu kepada dokter untuk mendapatkan saran mengenai jenis gula yang tepat beserta batasan konsumsinya.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat. Berbagai informasi menarik lain seputar kesehatan juga bisa Anda dapatkan di Instagram Klinik Silvi Medika.

Artikel Terkait