Apa itu Salicylic Acid dalam Skincare? Ini 5 Manfaatnya!

Apa itu Salicylic Acid dalam Skincare?
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Salicylic acid adalah salah satu komposisi penting dalam obat jerawat. Bahan ini diklaim ampuh mengatasi jerawat, menghilangkan komedo, dan mengontrol minyak.

Salicylic acid juga umum ditemukan dalam produk eksfoliasi. Sebagai golongan asam, salicylic acid mampu menghilangkan sel kulit mati dan merawat kulit secara keseluruhan, sehingga tampilan kulit menjadi lebih bersih dan sehat.

Selain 2 manfaat itu, salicylic acid masih memiliki banyak manfaat bagi kulit. Pelajari terlebih dahulu apa itu salicylic acid untuk mengetahui apakah bahan ini dapat memenuhi kebutuhan kulit wajah Anda atau tidak.

Apa itu Salicylic Acid?

Salicylic acid adalah salah satu dari empat jenis asam yang tergolong dalam golongan asam beta hidroksi atau beta hydroxy acid (BHA). Salicylic acid diperoleh dari ekstraksi kulit kayu dan daun pohon willow putih (Salic alba) yang telah lama digunakan secara tradisional untuk meredakan rasa sakit dan peradangan. Kemampuan salicylic ini tidak lepas dari sifat utama salicylic acid yaitu sebagai antiinflamasi.

Salicylic acid juga memiliki sifat antiseptik dan eksfoliasi, sehingga kini sering digunakan dalam produk-produk perawatan kulit untuk mengatasi masalah jerawat, komedo, dan kulit berminyak. Selain itu, salicylic acid juga dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam obat-obatan, termasuk yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan penyakit jantung.

Walaupun efektif dalam menghilangkan jerawat dan berbagai masalah kulit, penggunaan salicylic juga perlu dibatasi. Sebab penggunaan salicylic acid dosis tinggi dapat menyebabkan iritasi, kulit kemerahan, dan gatal. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, batas aman kandungan salicylic maksimum untuk kebutuhan kosmetika harus di bawah 2.0%.

Fungsi Salicylic Acid untuk Wajah

Salicylic acid dikenal sebagai bahan aktif yang sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit berjerawat. Selain itu salicylic acid juga dikenal sebagai senyawa keratolitik yang fungsinya mirip seperti eksfoliator pada umumnya.

1. Mengatasi Berbagai Infeksi pada Wajah

Dalam Acta Facultatis Medicae Naissensis disebutkan bahwa salicylic acid termasuk obat antiinflamasi non steroid yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase. Enzim ini bertugas untuk membentuk prostaglandin, yang merupakan mediator utama peradangan dan rasa sakit.

Dengan mengurangi produksi prostaglandin, maka asam salisilat dapat meredakan gejala peradangan pada infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Malassezia furfur. Bakteri-bakteri ini merupakan penyebab timbulnya jerawat hingga dermatitis. Selain itu, salicylic acid juga memiliki sifat antibakteri yang dapat menghambat perkembangan dan mematikan bakteri penyebab infeksi.

2. Bertindak sebagai Keratolitik

Penumpukan sel kulit mati dan pori-pori yang tersumbat minyak merupakan penyebab utama timbulnya jerawat. Apabila kulit Anda rentan berjerawat, Anda memerlukan salicylic acid yang dapat mengatasi 2 masalah tersebut.

Salicylic acid sering disebut sebagai agen keratolitik yang berarti dapat menyebabkan lapisan kulit terluar yang biasa jadi tempat menumpuknya sel kulit mati melunak dan mengelupas. Hilangnya sel kulit mati dapat mencegah kulit dari berbagai masalah, mulai dari komedo, hingga jerawat.Terlebih sifat salicylic acid yang larut minyak membuatnya dapat menembus pori-pori kulit sehingga dapat membersihkannya dari minyak serta kotoran secara optimal.

Manfaat Salicylic Acid untuk Wajah

Salicylic acid sering digunakan dalam produk-produk skincare karena memiliki banyak manfaat untuk wajah. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

1. Mengobati Jerawat

Penumpukan sel kulit mati menyebabkan kulit menjadi kotor sehingga jadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Dengan kemampuan salicylic acid  dalam mengeksfoliasi, Anda dapat menggunakannya untuk mengikis sel-sel kulit mati yang berada di permukaan kulit.

Salicylic acid juga dilengkapi dengan sifat antibakteri dan antiinflamasi,  sifat tersebut dapat membunuh bakteri dan mencegahnya untuk datang kembali, serta mempercepat penyembuhan jerawat.

2. Mengecilkan Pori-Pori

Tampilan pori-pori yang besar tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga menyebabkan debu dan kotoran jadi mudah masuk. Akibatnya minyak yang semestinya keluar justru terperangkap di dalam pori-pori dan akhirnya berubah menjadi jerawat.

Anda dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan salicylic acid yang mampu mengecilkan pori-pori. Ukuran pori-pori yang kecil membuatnya jarang tersumbat sehingga ikut meminimalisir timbulnya jerawat.

3. Mengurangi Peradangan

Salicylic acid merupakan turunan dari aspirin yang memiliki efek antiinflamasi sehingga dapat meredakan gejala peradangan, seperti pembengkakan, nyeri, dan kemerahan. Gejala-gejala ini umum muncul ketika kulit wajah sedang mengalami iritasi atau breakout. Selain itu, terdapat efek analgesik atau penghilang rasa sakit dan antipiretik atau penurunan demam apabila peradangan mengarah ke gejala yang lebih parah.

4. Menghalau Tanda-Tanda Penuaan

Eksfoliasi menggunakan salicylic acid ternyata bisa mendatangkan manfaat lebih dari sekedar menghilangkan sel kulit mati. Ya, eksfoliasi juga turut membuat kulit Anda awet muda karena membantu menstimulasi produksi kolagen.

Kolagen merupakan protein struktural yang memberikan efek kenyal pada kulit. Kekurangan kolagen dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya dan rentan memunculkan keriput.

5. Memperbaiki Tekstur Kulit

skincare yang mengandung salicylic acid dapat memperbaiki tekstur kulit akibat jerawat.
Skincare yang mengandung salicylic acid dapat memperbaiki tekstur kulit akibat jerawat. Gambar dari Freepik.

Kulit yang semula berjerawat biasanya akan meninggalkan bopeng atau luka berwarna hitam dan terlihat seperti lubang atau lekukan pada kulit. Untuk memperbaiki tekstur kulit, Anda memerlukan serangkaian perawatan, salah satunya rutin menggunakan skincare dengan kandungan salicylic acid.

Salicylic acid dapat menghilangkan sel kulit mati sekaligus merangsang regenerasi sel lewat produksi kolagen. Sehingga kulit yang semula memiliki tekstur tidak rata, akan berubah menjadi lebih lembut, kenyal, dan elastis.

Bahan yang Boleh Dicampur dengan Salicylic Acid

Sebagai eksfoliator, salicylic acid sudah bisa memberikan banyak manfaat bagi kulit. Tetapi, kinerja salicylic acid bisa menjadi optimal jika digabungkan dengan bahan-bahan aktif berikut ini.

1. Salicylic Acid dan Niacinamide

Menggabungkan salicylic acid dan niacinamide diperbolehkan karena keduanya memiliki kinerja yang berbeda. Salicylic acid sebagai eksfoliator digunakan untuk mengatasi masalah kulit berminyak, jerawat, dan komedo dengan cara menghilangkan sel kulit mati.

Sementara itu, niacinamide dapat mencegah terjadinya jerawat dengan mengurangi produksi sebum serta mencerahkan kulit. Bisa dibilang mencampurkan salicylic acid dan niacinamide dapat saling melengkapi kebutuhan kulit

2. Salicylic Acid dan Hyaluronic Acid

Mencampurkan salicylic acid dengan hyaluronic bisa menjadi pilihan yang baik bagi rutinitas perawatan kulit Anda. Sebab, salicylic acid dengan sifat keratolitiknya dapat membantu membersihkan pori-pori dan mengatasi jerawat. Namun terkadang penggunaan salicylic acid bisa menyebabkan kulit menjadi kering.

Untuk mempertahankan kelembapan kulit, maka Anda perlu mengaplikasikan hyaluronic acid. Berbeda dengan jenis asam lainnya, hyaluronic acid tidak bersifat abrasif dan justru mampu memberi kelembapan ekstra pada kulit.

3. Salicylic Acid dan Centella Asiatica

Salicylic acid sebagai senyawa asam banyak dinilai oleh para dermatologis ampuh mengelupas kulit. Akan tetapi, pasca penggunaan salicylic acid kulit membutuhkan senyawa yang mampu menarik dan mempertahankan air supaya kulit tetap lembap.

Untuk itu, Anda membutuhkan pelembap dengan kandungan centella asiatica di dalamnya. Kombinasi salicylic acid dengan centella asiatica bisa memberikan perawatan yang maksimal bagi kulit tanpa perlu takut akan menimbulkan iritasi.

4. Salicylic Acid dan Tea Tree

Mencampur salicylic acid dan minyak tea tree dapat menjadi kombinasi yang efektif untuk perawatan kulit berjerawat. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki sifat anti bakteri yang sama-sama ampuh untuk membunuh bakteri penyebab jerawat meskipun cara kerjanya berbeda.

Sebagai senyawa larut minyak, salicylic dapat membunuh bakteri hingga ke lapisan kulit terdalam. Sedangkan tea tree akan melindungi permukaan kulit supaya bakteri tidak bisa hidup lama di sana.

Bahan yang Tidak Boleh Dicampur dengan Salicylic Acid

Ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak dicampurkan dengan salicylic acid, karena justru bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kulit.

1. Salicylic Acid dan Vitamin C

Dilansir Dermdoc, vitamin C sebagai pencerah alami bagus untuk menuntaskan masalah hiperpigmentasi dan jaringan parut akibat jerawat. Vitamin C juga bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang merusak jaringan kulit.

Namun, Anda tidak bisa mengoptimalkan kinerja vitamin C ini dengan mencampurkannya bersama asam yang lebih keras seperti salicylic acid maupun jenis asam beta hidroksi lainnya. Menstimulasi vitamin C dan asam akan menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi.

2. Salicylic Acid dan Retinol

Salicylic acid dan retinol adalah eksfoliator yang ampuh mengelupas lapisan sel kulit terluar. Dengan mengeksfoliasi kulit, pergantian sel kulit akan menjadi lebih cepat dan produksi kolagen dapat meningkat. Namun tidak dianjurkan untuk menggabungkan salicylic acid dan retinol sekaligus.

Dari pada menggabungkannya, Anda bisa memilih salah satu dari salicylic acid atau retinol. Hal ini dilakukan supaya kulit tidak mendapatkan senyawa eksfoliasi berlebih yang berpotensi menyebabkan iritasi kulit.

3. Salicylic Acid dan Benzoyl Peroxide

Salicylic acid dan benzoyl peroxide merupakan 2 bahan aktif yang umum digunakan pada produk perawatan kulit. Akan tetapi, keduanya tidak bisa digunakan secara bersama-sama karena bisa mematikan efek tretinoin.

Efek ini berguna untuk mengobati jerawat, kulit yang rusak akibat radikal bebas, dan masih banyak lagi. Jika tidak ada efek ini, maka kulit akan menjadi kering, memerah, dan mudah muncul jerawat.

4. Salicylic Acid dan Senyawa Asam Lainnya

Senyawa asam pada skincare memang baik digunakan untuk membantu prosedur perawatan kulit dengan catatan digunakan dengan dosis yang tepat. Menggunakan bahan asam secara berlebihan membuat kulit tidak dapat mentolerir tingkat keasaman yang tinggi akan memunculkan reaksi alergi yang mengganggu.

Contoh penggunaan asam berlebihan itu adalah dengan mencampurkan salicylic acid bersama asam lain, seperti AHA. BHA, dan PHA bisa membuat kulit rentan mengalami alergi. Oleh karena itu, pilihlah 1 jenis asam saja yang dirasa mampu menuntaskan masalah kulit Anda.

FAQ

Kesimpulan

Salicylic acid merupakan bagian dari beta hydroxy acid yang dipercaya dapat mengatasi merawat kulit karena memiliki sifat antiinflamasi, antipiretik, dan kemampuan eksfoliasi. Dalam perawatan wajah, salicylic acid berfungsi sebagai obat antiinflamasi non-steroid yang dapat mengurangi peradangan karena infeksi kulit dan membantu mengikis sel kulit mati dengan sifat keratolitik yang dimilikinya.

Dengan menggunakan salicylic acid, maka kulit akan mendapatkan banyak manfaat, seperti mengobati jerawat, mengecilkan pori-pori, mengurangi peradangan, menghalau tanda-tanda penuaan, dan memperbaiki tekstur kulit.

Keampuhan salicylic acid dapat bertambah ketika digabungkan dengan niacinamide, hyaluronic acid, centella asiatica, dan tea tree. Sementara itu, jangan mencampur salicylic acid dengan vitamin C, retinol, benzoyl peroxide, atau senyawa asam lainnya, karena dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang berbahaya bagi kulit.

Artikel Terkait