Memeriksa komposisi bahan penyusun merupakan langkah awal yang perlu Anda lakukan sebelum membeli produk skincare. Mencermati kandungan skincare akan membantu Anda memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan cocok dengan kondisi kulit Anda, tidak mengiritasi atau menimbulkan efek samping tertentu, dan bagaimana reaksinya jika dikombinasikan dengan bahan lainnya.
Bila diperhatikan, produk skincare masa kini, seperti sunscreen, body lotion, pelembap, dan serum akan menyematkan bahan triethanolamine pada label komposisinya. Penambahan triethanolamine bertujuan sebagai pengemulsi berbagai bahan berbahan dasar minyak dan mengatur keseimbangan pH, sehingga menjadikan produk bisa awet untuk jangka waktu lama. Meski terdengar asing, triethanolamine aman bagi kulit yang bahkan dapat mendatangkan manfaat lebih bagi kulit Anda!
Apa itu Triethanolamine?
Triethanolamine adalah zat basa yang berasal dari perpaduan antara etilen oksida dan amonia. Tekstur triethanolamine cair, tidak berwarna, kental, dan berbau menyengat karena ada kandungan amonia. Triethanolamine merupakan salah satu emolien yang lazim digunakan di berbagai industri, mulai dari industri pertanian, tekstil, logam, industri kerja, hingga produk perawatan pribadi.
Untuk produk kecantikan, triethanolamine biasa digunakan dalam pembuatan eyeliner, maskara, foundation, produk pewarna rambut, perawatan kulit, dan pembersih kulit. Triethanolamine bekerja dengan cara mengurangi tegangan permukaan zat pada saat air dan bahan larut minyak bercampur. Menjadikan bahan-bahan tersebut tercampur dengan solid, sehingga tekstur produk menjadi lebih stabil, halus, dan awet.
Fungsi Triethanolamine
Triethanolamine adalah senyawa kimia organik yang sering digunakan dalam produk skincare dan kosmetik. Fungsinya beragam dan cara kerjanya berhubungan dengan sifatnya sebagai emulsifier, menyeimbangkan pH, dan surfaktan.
1. Surfaktan
Surfaktan adalah senyawa yang menjadi bahan penting dalam pembuatan, sabun, deterjen, desinfektan, dan produk perawatan kulit. Surfaktan mampu menghilangkan kotoran, minyak, dan debu dari permukaan kulit dengan cara menjebak partikel dan molekul lain sehingga dapat terbawa oleh air. Disebutkan pada Jurnal Food Research International, proses ini disebut emulsifikasi, di mana 2 cairan yang tidak dapat dicampur, yaitu minyak dan air dapat bergabung dengan bantuan energi mekanik dan pengemulsi.
2. Emulsifier
Penambahan trietanolamin dapat mengubah ikatan kimia sebuah senyawa kimia sehingga memungkinkan bahan-bahan yang tidak bisa menyatu, seperti air dan minyak tercampur sempurna menjadi 1 produk. Contoh nyatanya adalah dalam pembuatan toner jerawat, di mana aqua (air) dan minyak tea tree bisa tercampur secara optimal. Dengan trietanolamin, 2 bahan tadi berubah menjadi 1 formulasi yang tetap homogen dan tidak terpisah, sehingga Anda bahkan tidak perlu mengocok wadah sebelum menggunakannya.
3. Penyeimbang pH
Triethanolamine terbukti dapat menyesuaikan atau menstabilkan pH produk agar sesuai dengan kulit. Penambahan trietanolamin dapat meningkatkan pH senyawa asam yang bersifat iritan ke tingkat yang aman untuk kulit sensitif. Begitu pun sebaliknya, trietanolamin mampu menurunkan pH senyawa yang tinggi hingga dapat diaplikasikan ke kulit dengan aman.
4. Pengental
Lotion pada skincare biasanya sangat kental, lembut, dan mudah diaplikasikan ke kulit. Karakteristik ini dihasilkan oleh penambahan trietanolamin yang mampu menambah kekentalan dan kepadatan pada formula skincare. Sehingga tidak heran jika body lotion, pelembap, dan sunscreen yang Anda gunakan memiliki konsistensi yang baik sehingga nyaman digunakan seharian.
Manfaat Triethanolamine untuk Wajah
Pemberian senyawa triethanolamine pada produk skincare tidak hanya meningkatkan kualitas produk itu sendiri, tetapi juga memberikan manfaat lebih bagi wajah Anda!
1. Membersihkan wajah dengan optimal
Triethanolamine berfungsi sebagai surfaktan dalam produk perawatan wajah, termasuk sabun muka. Penggunaan sabun muka dengan penambahan trietanolamin dapat secara efektif mengangkat kotoran, minyak, dan partikel-partikel lain yang menempel di pori-pori kulit. Dengan begitu, wajah akan terasa bersih maksimal setelah mencuci muka.
2. Menurunkan Risiko Iritasi Produk Skincare
Penambahan trietanolamin membuat tekstur produk perawatan wajah menjadi lebih lembut dan mudah diaplikasikan, sehingga aman untuk digunakan setiap hari. Selain itu, kemampuan trietanolamin dalam menyeimbangkan pH membantu mengurangi potensi iritasi yang mungkin ditimbulkan oleh bahan aktif.
pH bahan aktif yang terlalu rendah atau tinggi, dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Dengan menstabilkan pH, trietanolamin membantu menjaga kulit tetap seimbang dan mencegah efek samping, seperti kemerahan, gatal, atau peradangan.
3. Hasil Perawatan yang Lebih Cepat dan Efektif
Dengan menyeimbangkan pH produk, trietanolamin dapat membuat bahan aktif pada skincare seperti alpha hydroxy acid (AHA) dan beta hydroxy acid (BHA) bekerja lebih efektif, karena bahan-bahan ini baru bisa bekerja dengan efektif untuk kulit pada pH tertentu. Kemampuannya ini akan membuat bahan-bahan aktif tadi bekerja lebih efektif, sehingga hasil akhir yang dijanjikan pun bisa cepat terasa.
Efek Samping Triethanolamine
Romanowski sebagai ahli kimia kosmetik, mengungkapkan bahwa penambahan trietanolamin pada skincare aman digunakan. Dia menambahkan, tidak ada bukti adanya masalah kulit akibat paparan jangka panjang penggunaan trietanolamin.
Namun sebagai senyawa kimia, trietanolamin tetaplah memiliki risiko iritasi atau alergi apabila ditambahkan pada konsentrasi di atas 5%. Selama nilai konsentrasinya di bawah 5%, maka penggunaan trietanolamin masih relatif aman digunakan. Apabila Anda memiliki kulit sensitif, penting untuk melakukan skin test terlebih dahulu untuk memastikan apakah kulit Anda alergi trietanolamin atau tidak.
Interaksi dengan Bahan Skincare Lainnya
Trietanolamin memiliki interaksi yang baik dengan bahan-bahan aktif penyusun skincare lainnya, termasuk AHA, BHA, vitamin C, retinol, dan lainnya. Ini karena trietanolamin berperan dalam menstabilkan pH dan menjaga emulsi yang memengaruhi cara bahan-bahan ini bekerja.
Sebagai contoh, trietanolamin membantu AHA, BHA, vitamin C, dan retinol yang pH-nya rendah berada dalam rentang pH yang optimal untuk mengeksfoliasi kulit tanpa menyebabkan iritasi. Selain itu, interaksi trietanolamin dengan senyawa basa seperti niacinamide, dapat menjaga pH produk tetap pada kisaran 5 – 7. Hal ini akan membuat niacinamide bekerja dengan semestinya yaitu meningkatkan fungsi skin barrier, mengurangi peradangan, dan mengontrol produksi minyak pada kulit.
Kesimpulan
Trietanolamin adalah senyawa kimia yang penting ditambahkan ke produk-produk perawatan kulit masa kini, karena memiliki fungsi penting sebagai surfaktan, emulsifier, penyeimbang pH, dan pengental. Dengan trietanolamin, bahan-bahan penyusun skincare akan mudah bercampur menjadi satu formula yang stabil dan memiliki tekstur lembut yang aman untuk kulit.Trietanolamin pada skincare juga bermanfaat untuk membersihkan wajah secara optimal, menurunkan risiko iritasi, dan meningkatkan efektivitas bahan aktif dalam produk skincare. Trietanolamin relatif aman digunakan pada konsentrasi 1%-5%, pada tingkat konsentrasi yang lebih tinggi trietanolamin tidak disarankan karena akan menimbulkan risiko berbahaya.