Perbedaan Lactic Acid dan Salicylic Acid (4 Aspek Utama)

Perbedaan Lactic Acid dan Salicylic Acid
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit untuk kemudian menggantikannya dengan sel kulit baru yang lebih halus dan segar di bawahnya. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA) atau Beta Hydroxy Acid (BHA).

Baik AHA dan BHA masing-masing memiliki satu turunan asam yang populer. AHA dengan lactic acid, sedangkan BHA terkenal dengan salicylic acid sebagai turunannya. Meskipun sama-sama bertindak sebagai eksfoliator, baik lactic acid dan salicylic acid memiliki perbedaan yang didasarkan pada cara kerja, dan efektivitasnya.

Perbedaan inilah yang hendaknya Anda ketahui sebelum memilih salah satu di antaranya. Pahami perbedaannya supaya kulit Anda mendapatkan perawatan yang tepat!

Apa itu Lactic Acid?

Lactic acid atau asam laktat adalah salah satu jenis AHA yang sering ditemukan secara alami dalam susu dan produk makanan atau minuman hasil fermentasi. Asam laktat juga bisa diproduksi secara sintetis untuk kemudian digunakan dalam produk perawatan kulit.

Dalam dunia kecantikan, asam laktat berfungsi sebagai eksfoliator yang berarti dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Selain itu, lactic acid dapat digunakan sebagai humektan yang mampu menghidrasi dan melembapkan kulit. Sehingga pasca penggunaan lactic acid, kulit tidak menjadi kering tetapi justru lebih lembap serta kenyal.

Apa itu Salicylic Acid?

Salicylic acid atau asam salisilat yang berasal dari golongan BHA adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit. Asam salisilat memiliki sifat eksfoliatif  dengan ukuran molekul yang cukup besar sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kulit, terutama bagi kulit sensitif.

Keunggulan utama asam salisilat adalah kemampuannya menembus ke dalam pori-pori kulit karena sifatnya yang larut dalam minyak. Karena inilah salicylic acid efektif dalam membersihkan pori-pori yang tersumbat yang sering menjadi penyebab timbulnya jerawat. Selain itu, asam salisilat juga memiliki efek antiinflamasi, membantu meredakan kemerahan dan peradangan yang sering terjadi pada kulit berjerawat.

Lactic Acid vs Salicylic Acid

Lactic acid dan salicylic acid adalah 2 eksfoliator yang berasal dari golongan asam yang berbeda. Lactic acid berasal dari AHA sedangkan salicylic berasal dari BHA. Selain dibedakan dari kelompok asamnya, lactic acid dan salicylic acid juga memiliki perbedaan lain.

Fungsi

Baik lactic acid maupun salicylic acid merupakan jenis asam yang digunakan dalam produk skincare eksfoliasi untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati. Menggunakan lactic acid atau salicylic acid dapat membantu mengikis lapisan kulit yang kering, kusam, dan kasar.

Selain itu, keduanya juga bisa merangsang regenerasi sel baru. Dengan mengangkat sel-sel kulit mati, lactic acid dan salicylic acid akan mempercepat regenerasi sel-sel kulit mati sehingga tampilan kulit pun akan lebih halus dan bercahaya. 

Manfaat

Berbicara soal manfaat, kemampuan lactic acid sebagai eksfoliator sangat membantu dalam mengatasi penumpukan sel kulit mati. Pengelupasan ini dapat membantu mengatasi wajah kusam sekaligus masalah hiperpigmentasi, seperti bintik hitam, garis halus, serta kerutan yang ada di permukaan kulit. Dijelaskan WebMD, manfaat tersebut bisa dirasakan setelah Anda menggunakan lactic acid konsentrasi 12%. Tidak hanya menghalau tanda penuaan, kelebihan lactic acid dibandingkan AHA lainnya adalah mampu bertindak sebagai humektan. Lactic acid akan menarik air untuk memberikan efek menghidrasi dan kenyal pada kulit.

Tidak jauh berbeda dengan lactic acid, pengaplikasian salicylic acid  juga bermanfaat untuk mengatasi kusam dan penuaan. Bedanya, salicylic acid larut minyak sehingga bisa menembus hingga ke pori-pori untuk kemudian membersihkannya dari sebum dan kotoran yang menumpuk. Dengan kemampuannya ini, salicylic acid sangat ampuh dalam mengecilkan pori-pori dan mencegah timbulnya jerawat dari pori-pori yang tersumbat.

Reaksi dengan Bahan Skincare Lainnya

Untuk bisa mendapatkan tampilan kulit impian, Anda tidak bisa hanya mengandalkan proses eksfoliasi menggunakan lactic acid atau salicylic acid saja. Produk eksfoliasi yang mengandung AHA/BHA seperti lactic acid perlu dikombinasikan dengan sejumlah bahan aktif lain, misalnya alpha arbutin atau niacinamide. Sedangkan salicylic acid aman dikombinasikan bersama niacinamide, hyaluronic acid, centella asiatica, dan tea tree.

Reaksi negatif bisa saja muncul apabila Anda menggunakan lactic acid dan salicylic secara bersamaan. Penggunaan bersamaan dapat meningkatkan risiko iritasi atau kekeringan pada kulit. Reaksi serupa juga terjadi apabila lactic acid ataupun salicylic acid digunakan bersama senyawa asam lain, seperti benzoyl peroxide, retinol, dan vitamin C.

Lactic Acid vs Salicylic Acid, Pilih Mana?

Sebelum melakukan eksfoliasi, penting untuk mengetahui eksfoliator mana yang tepat bagi kulit Anda. Untuk mengetahuinya, maka Anda perlu menelisik kondisi kulit terlebih dahulu. Dengan begitu, nantinya Anda bisa menentukan apakah akan menggunakan lactic acid atau salicylic acid.

Jenis Kulit

Lactic acid adalah eksfoliator yang cocok digunakan untuk kulit sensitif dan kering yang rentan mengalami iritasi. Pasalnya, molekul penyusun lactic acid yang ukurannya cukup besar membuatnya hanya bisa bekerja di bagian permukaan kulit saja. Meskipun begitu, lactic acid akan tetap maksimal dalam menghilangkan sel kulit mati melalui cara kerjanya yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping.

Berbeda dengan salicylic acid yang disarankan untuk digunakan oleh pemilik dengan jenis kulit berminyak. Hal ini dikarenakan ukuran salicylic acid yang kecil mampu menembus lapisan sel kulit mati untuk kemudian dilunakkan dan dikelupas. Selain itu, salicylic acid juga dapat membersihkan pori-pori kulit yang rawan tersumbat minyak secara optimal.

Lactic acid cocok untuk eksfoliasi kulit sensitif dan kering.
Lactic acid cocok untuk eksfoliasi kulit sensitif dan kering. Gambar oleh freepik.

Masalah Kulit

Masalah kulit bisa muncul karena dipengaruhi oleh jenis kulit bawaan. Bagi yang kulitnya sensitif atau kering, pasti sering mengeluhkan kulitnya menjadi bersisik dan gatal. Oleh karena itu, jika hendak melakukan eksfoliasi, maka penggunaan lactic acid bisa menjadi solusi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lactic acid memiliki keunggulan karena bisa menarik air ke permukaan kulit. Karena alasan inilah, pasca eksfoliasi kulit tidak menjadi kering namun justru lebih lembap.

Tetapi jika Anda mengeluhkan wajah yang sering berminyak, maka perlu melakukan eksfoliasi 2 – 3 kali seminggu menggunakan salicylic acid. Sebab, jika tidak dieksfoliasi maka minyak akan menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Namun jika kondisi kulit sudah terlanjur berjerawat, eksfoliasi dengan salicylic acid tetap dibutuhkan karena sifat antibakteri dan antiinflamasi di dalamnya dapat menyembuhkan jerawat dengan cepat.

Matriks Perbedaan Lactic Acid dan Salicylic Acid

AspekLactic AcidSalicylic Acid
Cara kerjaUkuran molekulnya yang cukup besar membuat lactic acid hanya bisa mengeksfoliasi permukaan kulit saja.Ukuran molekulnya yang kecil membuatnya bisa mengeksfoliasi hingga ke pori-pori kulit.
Manfaat utamaEksfoliasi dan melembapkan kulit.Eksfoliasi, membersihkan pori-pori, dan mengobati jerawat.
Jenis kulitCocok digunakan kulit kering dan sensitif.Cocok digunakan kulit berminyak dan berjerawat.
Masalah yang dapat diatasiTanda penuaan, hiperpigmentasi, dan kulit kering.Jerawat meradang, kulit bertekstur, penuaan, dan pori-pori besar.
Tabel perbedaan lactic acid dan salicylic acid.

Kesimpulan

Lactic acid dan salicylic acid adalah eksfoliator yang masing-masing berasal dari golongan AHA dan BHA. Meskipun sama-sama berfungsi untuk mengeksfoliasi wajah, keduanya memiliki perbedaan mencolok yang membuat Anda perlu memahaminya supaya hasil penggunaannya bisa maksimal.

Pertama, lactic acid yang berasal dari golongan AHA berfungsi sebagai eksfoliator sekaligus humektan. Penggunaan lactic acid ini dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan menjaga kelembapan kulit.

Sedangkan salicylic acid berasal dari golongan BHA, memiliki sifat eksfoliatif dan dapat larut minyak, membersihkan pori-pori, dan mengurangi peradangan. Salicylic acid  cocok untuk kulit berminyak dan rentan terhadap jerawat.

Artikel Terkait